Masing-masing hewan punya cara sendiri untuk mempertahankan diri dari pemangsa. Ada yang mengubah warna, menyemprotkan tinta, dan memberikan perlawanan. Tapi, tahukan teman-teman? Ada juga hewan yang memilih untuk tidak berbuat apa-apa ketika menghadapi musuh atau predator. Seperti halnya empat hewan berikut ini.
Hewan ini terkenal sebagai hewan yang tertib, karena suka berjalan berbaris dengan kelompoknya. "Kwek… Kwek.. Kwek..," begitu suaranya. Nah, bebek punya cara jitu untuk mempertahankan dirinya, lo.
Saat hewan pemangsa mendekati, mereka akan berpura-pura mati. Pertahanan diri yang seperti itu disebut sebagai perilaku tonic immobility. Tonic immobility adalah berpura-pura tidak sadarkan diri selama beberapa menit dan akan kembali normal lagi dalam hitungan waktu tertentu.
O iya, tapi hanya bebek spesies tertentu saja yang bisa mempertahankan diri dengan cara begitu.
Hiu Lemon
Ketika mendengar nama hiu, pasti bayangan kita adalah ikan besar yang siap menyerang dengan gigi tajamnya. Ada beberapa hiu yang memang akan menyerang untuk mempertahankan diri. Tetapi, ada juga hiu yang memilih melindungi dirinya dengan cara berpura-pura mati. Dia adalah hiu lemon.
Ikan hiu lemon akan segera berpura-pura mati dengan cara membalikkan punggungnya. Hiu lemon dapat berpura-pura mati selama 15 detik.
Tupai terkenal dengan kelincahannya. Namun, ketika ia berhadapan dengan predator atau pemburu, tupai tidak akan melarikan diri. Dengan santainya, hewan ini akan berpura-pura mati.
Bahkan untuk melengkapi aksinya saat itu, tupai yang tergeletak tanpa daya, akan mengeluarkan busa dari mulutnya. Hi hi hi... tupai cerdik sekali, ya, Teman – teman!
Ular Baby Brown
Dikenal dengan nama Storeria dekayi, ular baby brown akan segera membatu tidak bergerak saat didekati oleh pemangsa. Itu juga yang dilakukanya pada saat para peneliti melihatnya lebih dekat.
Uniknya lagi, saat para peneliti mencoba membangunkannya dengan cara menyentuh dengan kayu, ular baby brown tetap saja diam dan tak akan menyerang.
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Penulis | : | Eka Kartika |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR