Teman-teman, pernahkah kamu menemukan kerang sepanjang 2 meter dengan berat 250 kilogram? Kalau belum, ayo, Bobo kenalkan dengan kerang raksasa itu. Dia hidup di laut Indonesia, kok!
Kima, Si Kerang Langka
Kerang raksasa itu bernama Kima (Tridacna). Orang barat menyebutnya giant clam. Kima tinggal di perairan Sulawesi hingga Papua. Kalau kamu ke Sulawesi Tenggara, jangan lupa kunjungi kima-kima yang ada di Konservasi Taman Laut Kima Tolitoli. Hewan yang suka tinggal di pasir dan sela-sela terumbu karang ini termasuk hewan langka. Jadi, kita tidak boleh menangkapnya!
Menjaga Laut
Kima merupakan penyaring alami air laut. Saat makan, kima akan menyedot air laut yang berisi plankton dan kotoran. Air laut itu akan disaring dan dikeluarkan kembali setelah bersih. Dalam sehari, seekor kima bisa menyaring berton-ton air laut. Selain kotoran, kima juga menyerap zat nitrogen dan fosfat yang berbahaya bagi laut.
O iya, cangkang kima juga bisa menjadi tempat tinggal bagi terumbu karang. Lalu, telur dan kima-kima kecil bisa menjadi makanan bagi ikan, gurita, hingga kepiting. Tak hanya jadi tempat tinggal, cangkang kima juga bisa menjadi alat untuk mendeteksi keadaan air laut. Jika cangkang kima berwarna pucat, tandanya laut mengalami kenaikan suhu dan tercemar polusi.
Sama tapi Beda
Sebenarnya, kima itu sama seperti kerang pada umumnya. Hanya saja, ukuran kima dan cangkangnya lebih besar, berat, dan lebih berwarna-warni jika dibandingkan kerang lain. Warna-warni pada cangkang kima itu berasal dari makhluk separuh hewan dan separuh tumbuhan yang bernama zooxanthellae.
Makhluk itu menempel pada cangkang kima dan melakukan fotosintesis di sana. Hal itulah yang membuat cangkang kima berwarna. Keberadaan makhluk ini tidak merugikan, kok! Berkat makhluk ini, kima mendapat nutrisi tambahan untuk dirinya sendiri. Kerja sama yang mereka lakukan saling menguntungkan (mutualisme).
Karena keindahannya itu, banyak orang yang memburu kima untuk dijual. Selain itu, banyak juga orang yang menjual daging kima. Kasihan, ya, Teman-teman. Padahal, kima merupakan pahlawan lautan yang sudah berjasa banyak bagi lautan Indonesia. Semoga perburuan kima tidak terjadi lagi, ya!
Teks: Vero/Willa, Foto: Creative Commons, Faisal Zuhri
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR