Beberapa waktu kemudian, keduabelas pemuda itu selesai menyantap makanan di meja itu. Mereka kembali ke kolam air mancur, mandi, dan berubah menjadi elang lagi. Keduabelas elang itu lalu terbang menjauh.
Kakek Pavlos keluar dari persembunyiannya. Ia bergegas keluar dari istana itu dan pulang ke rumahnya.
Tak lama setelah kejadian itu, Kakek Pavlos mendengar kabar bahwa Putri Aleka sedang sakit. Menurut berita, Putri Aleka hanya merasa terhibur jika ada orang yang mendongengkan cerita saat ia berbaring. Sudah puluhan pendongeng datang mendongeng untuk menghibur Putri Aleka.
Kakek Pavlos jadi teringat pada peristiwa aneh yang dialaminya. Ia bergegas pergi ke istana dan mengantri untuk mendongengkan pengalamannya pada Putri Aleka.
Setelah tiba gilirannya, Kakek Pavlos pun menceritakan pengalamannya saat melihat istana di bawah tanah dan keduabelas elang. Di luar dugaan, Putri Aleka tampak menjadi sangat sehat dan bersemangat.
“Kek, apakah Kakek masih ingat jalan menuju ke istana bawah tanah itu?” tanya Putri Aleka.
“Ya, tentu saja,” jawab si Kakek Pavlos.
Keduanya lalu diam-diam keluar istana, pergi ke hutan, dan masuk ke istana rahasia di bawah tanah. Kakek Pavlos mengajak Putri Aleka bersembunyi di tiang besar tempat ia bersembunyi sebelumnya.
Tak lama kemudian, datanglah keduabelas elang itu. Setelah mandi di kolam air mancur, keduabelas elang itu berubah menjadi pemuda tampan. Putri Aleka seketika mengenali suaminya, Pangeran Adonis, di antara pemuda-pemuda lainnya. Putri Aleka mencoba keluar dari persembunyiannya. Namun Kakek Pavlos menahannya.
Keduabelas pemuda itu kini duduk mengelilingi meja. Mereka mengangkat gelas minuman untuk mengenang ayah dan ibu mereka. Setelah itu, Pangeran Adonis berkata, “Untuk mengenang seorang wanita cantik. Semoga ia bahagia selalu. Betapa kejamnya orang yang membakar cangkang kepiting emas milikku!”
Putri Aleka tak dapat menahan diri lagi saat mendengar kata-kata itu. Ia berlari keluar dan memeluk suaminya. Seketika Pangeran Adonis bisa mengenali istrinya lagi.
“Syukurlah kau berhasil menemukanku! Kutukan sihir itu membuat aku tak bisa mengingat wajahmu dan kembali padamu. Namuna masalah itu sudah lewat sekarang. Tiga bulan lagi, kutukan ini akan berakhir. Aku dan keenam saudaraku akan hidup normal lagi. Maukah kau tinggal bersamaku di sini sampai kutukan penyihir itu hilang selamanya?”
Putri Aleka dengan senang hati tinggal di istana suaminya. Ia berkata pada Kakek Pavlos itu, “Terimakasih sudah menolongku, Kek! Kembalilah ke istana dan katakan kepada ayah ibuku, aku akan tinggal dengan suamiku.”
Raja Moris dan permaisuri akan kesal saat mendengar cerita Kakek Pavlos. Namun mereka memberikan hadiah juga pada Kakek Pavlos, karena telah berhasil membuat Putri Aleka bersemangat lagi.
Setelah tiga bulan berlalu, Pangeran Adonis tidak berubah menjadi elang lagi. Ia menjadi pangeran tampan selamanya dan hidup bahagia dengan Putri Aleka.
Teks adaptasi cerita: L. Olivia
Dok. Majalah Bobo
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR