Nanti sore akan ada pesta para penyihir. Rapipi mencari bunga untuk menghias rambutnya. Ketika mencari bunga, Rapipi melihat Nirmala . “Aaah, aku ingin memakai hiasan bunga milik Nirmala!” gumam Rapipi. Ia lalu menyihir… SYUUUT… Hiasan bunga terbang dari kepala Nirmala. “Nirmalaaa… bungamu dicurii…” teriak Oki kaget.
KUSSUSANI
Bunga Rambut Nirmala
“Hihihi… aku pasti cantik di pesta nanti!” tawa Rapipi sambil berkaca. Bunga Nirmala kini berada di rambutnya.
Nirmala terdiam kaget. Oki menyambar tongkat Nirmala.
KUSSUSANI
Bunga Rambut Nirmala
Lalu menyulap ke arah Rapipi. Tapi… BLAARR! Wah, sulapan Oki mengenai cermin Rapipi.
Dan akhirnya memantul kembali ke Oki. “Aaaa…” Oki menjerit.
KUSSUSANI
Bunga Rambut Nirmala
Akibatnya Oki menjadi tumbuhan. Bunga-bunga tumbuh di kepalanya.
“Hihihi… makanya jangan jahil, kurcaci hijau!” ledek Rapipi sambil terbang pergi. Ia lalu berkaca lagi.
KUSSUSANI
Bunga Rambut Nirmala
Nirmala segera menyulap pohon menjadi tinggi. Karena berkaca terus, Rapipi tidak melihat pohon tinggi itu.
Akibatnya… BRUUKK! Rapipi menabrak pohon.
KUSSUSANI
Bunga Rambut Nirmala
GUBRAAKK! Rapipi terjatuh di tanah.
“Adooow! Sebhal sebhull… aku tak mungkin ke pesta kalau wajahku memar begini…” omelnya kesal sambil berjalan pergi.
KUSSUSANI
Bunga Rambut Nirmala
Nirmala lalu menyulap lagi, “Sim salabim!” Oki kembali seperti semula.
“Terima kasih, Nirmala,” ujar Oki, mengembalikan bunga rambut Nirmala. “Terima kasih kembali…”
(Cerita : Vanda P/ Ilustrasi: Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
KOMENTAR