Pak Guru membawa beberapa jamur ke kelas. “Ini jamur fosfor. Kalau gelap, jamur ini akan kelihatan bercahaya,” kata Pak Guru. “Aku mau lihat, Pak Guruuu…” seru Oki .
KUSSUSANI
Lampu Aneh
Mereka lalu menutup semua jendela. “Waaa, indah sekali!” seru para kurcaci kagum. Jamur itu memang kelihatan bercahaya.
“Bisa jadi lampu , ya…” kata Felip.
KUSSUSANI
Lampu Aneh
Esoknya, Pak Guru kaget. Jamur-jamur fosfor yang diletakkan di meja, hilang semua.
Di lantai tampak remah-remah jamur berceceran. “Siapa ya, yang mencuri?” Pak Guru heran.
KUSSUSANI
Lampu Aneh
Ketika Nirmala datang, Pak Guru menceritakan kejadian itu.
“Letakkan saja lagi jamur fosfornya di sini. nanti malam kita intip, siapa pencurinya,” usul Nirmala. Pak Guru setuju.
KUSSUSANI
Lampu Aneh
Malamnya, Pak Guru, Nirmala, dan Oki datang kembali ke sekolah. Mereka mengintip dari pintu.
GUBRAKK! Tiba-tiba terdengar bunyi benda jatuh. “Siapa itu?” teriak Pak Guru.
KUSSUSANI
Lampu Aneh
Pak Guru, Nirmala, dan Oki segera masuk. “Hah, lampu darimana itu? Aneh sekali!” seru Pak Guru kaget.
“Lampunya punya tangan dan kaki…” kata Oki agak takut.
KUSSUSANI
Lampu Aneh
Nirmala menyalakan lampu. “Hahaha... itu Dino!” tawa Nirmala. Rupanya Dino menabrak meja dan kap lampu jatuh di kepalanya.
“Tubuh Dino bercahaya. Berarti Dino yang memakan jamur fosfor!” kata Pak Guru. Oki mengeluarkan biskuit.
“Ini lebih enak daripada jamur,” kata Oki. Dino langsung melahapnya. Rupanya ia kelaparan. Semua tertawa geli.
(Cerita: Vanda P/ Ilustrator: Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
4 Perbedaan Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR