Kendi adalah wadah air minum yang terbuat dari tanah liat. Kendi adalah salah satu kerajinan tangan khas Indonesia. Kendi bisa kita temukan di banyak daerah. Tapi kendi dari Lombok sangat khas. Kendi ini disebut kendi maling.
Lubangnya di Bawah
Dilihat dari bentuknya, kendi ini sama saja dengan kendi biasa. Bagian bawah berbentuk bulat dilengkapi dengan pancuran tempat air keluar. Bagian atasnya berbentuk bulat panjang, untuk pegangan. Biasanya disebut leher kendi. Yang membedakan kendi maling dari kendi yang lain adalah motif hiasannya khas Lombok. Lehernya lebih panjang dari kendi pada umumnya. Selain itu tutupnya tidak bisa dibuka. Lo?! Terus bagaimana cara memasukkan air ke dalam kendi?
Nah, inilah keunikan kendi maling. Jika pada umumnya kendi mempunyai lubang di atas untuk memasukkan air, pada kendi maling, lubang untuk memasukkan air berada di bawah. Lubang itu merupakan mulut sebuah lorong pipa yang cukup panjang, yang ujungnya menggantung, tidak tersambung ke leher kendi. Untuk memasukkan air, kendi cukup dibalikkan. Lalu air dituang hingga penuh. Air akan memenuhi rongga disekitar lorong. Ketika kendi berdiri kembali, air tidak tumpah.
Itulah, mengapa kendi ini disebut kendi maling. Karena masuknya air lewat tempat tersembunyi seperti maling.
Kerajinan Penduduk Desa Banyumulek
Pusat pembuatan dan penjualan kendi maling adalah Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Tanah liat untuk membuatnya diambil dari Gunung Sasak. Katanya kualitasnya sangat baik.
Penduduk desa Banyumulek tidak hanya membuat kendi, mereka juga membuat asbak, tempat lilin, piring, mangkuk, dan lain-lain. Tapi yang paling disukai pembeli adalah kendi maling. Bukan hanya oleh wisatawan lokal, wisatawan asing juga menyukainya. Tak heran kendi maling sudah diekspor ke luar negeri!
Foto: Ani/Bobo
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR