Pala adalah salah satu rempah-rempah yang menarik banyak bangsa untuk datang ke negeri kita. Mereka tidak hanya datang, tetapi juga ingin menguasai saerah penghasil pala.
Pala dan Kepulauan Banda
Buah pala hanya tumbuh dengan baik di Kepulauan Banda, Maluku. Biji buah ini awalnya dijual sebagai bumbu masakan yang dapat menghangatkan tubuh. Melalui perdagangan, pala dibawa ke seluruh dunia sampai ke Eropa. Buah pala tidak dapat tumbuh dengan baik di daerah lain, apalagi di Eropa.
Berkhasiat Obat
Di Eropa, buah ini dijual dengan harga yang mahal. Buah yang bijinya terbungkus selaput berwarna kemerahan ini bertambah mahal harganya karena dipercaya berkhasiat obat. Saat itu, ada seorang dokter yang menemukan manfaaf pala sebagai obat radang paru-paru. Karena itu, orang-orang Eropa makin bersemangat untuk menemukan tempat di mana tanaman ajaib ini dapat tumbuh. Bangsa Portugis, Inggris, dan Belanda berebut ingin menguasai Kepulauan Banda. Buah pala mengundang banyak bangsa untuk menjajah kepulauan kecil di tenggara Ambon itu.
Sekilas Mirip Duku
Jika dilihat sekilas, buah pala mirip buah duku. Warna kulitnya hampir mirip, namun daging buahnya berbeda. Saat matang, buah bernama ilmiah Myristica fragrans akan membelah sendiri sehingga bijinya terlihat. Bijinya tertutup serabut berwarna merah. Biji berwarna cokelat inilah yang pertama kali dimanfaatkan sebagai bumbu. Saat ini daging buah pala juga dimanfaatkan. Dagingnya dijadikan manisan dan aneka kudapan.
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR