Ternyata, tidak semua kamera trap yang dipasang bisa diambil hasilnya. Seperti cerita Pak Sunarto, peneliti dari WWF. Dari 80 kamera trap yang ia pasang di hutan Sumatra, hanya 14 kamera yang berhasil dibawa pulang, selebihnya hilang dicuri oleh perambah hutan.
Selain hilang karena dicuri, kamera trap bisa saja rusak karena digigiti hewan pengerat, macet karena dijadikan sarang semut, atau benar-benar rusak karena terkena cakaran harimau atau beruang. Namun, pada umumnya jumlah kamera trap yang rusak karena faktor alam sangat sedikit jumlahnya.
Sumber foto: Creative Commons
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR