Sushi merupakan makanan khas Jepang yang sudah tersebar di seluruh dunia. Sushi tidak hanya enak di lidah, tetapi juga enak dilihat.
Ternyata, menjadi chef atau koki pembuat sushi tidaklah mudah. Dibutuhkan perjuangan yang lama, bahkan sampai puluhan tahun.
Bertahun-Tahun
Itamae adalah sebutan untuk sushi chef, atau seorang pembuat sushi. Ternyata, untuk menjadi seorang Itamae dibutuhkan perjuangan yang memakan waktu. Ada yang memang bisa melewatinya dalam dua hari, tapi ada juga yang harus menempuh waktu 20 tahun.
Biasanya seseorang yang ingin menjadi sushi chef akan belajar langsung dari chef asal Jepang di suatu akademi atau tempat kursus. Kita juga bisa memilih dengan chef siapa akan belajar, kemudian mengajukan diri menjadi muridnya.
Bertahap
Tidak mudah menjadi Itamae karena ada beberapa tahap yang harus dilalui.
Pertama-tama, kita harus menjadi helper yang bertugas mencuci piring, mengambil bahan-bahan, atau menjadi pelayan. Di sinilah seseorang belajar untuk mengenali bahan dan jenis-jenis ikan. Pada tahap ini juga kita menjadi tahu bagaimana cara menyimpan, menyispkan, serta menjadi kebersihan bahan. Helper pun perlahan belajar caranya menggulung makizushi.
Tahap berikutnya, kira-kira setelah 4-5 tahun bekerja, helper diajarkan cara memasak nasi sushi. Percaya atau tidak, durasi belajar memasak nasi sushi ini bisa sampai dua tahun. Jika secara konsisten nasi sushi yang dihasilkan sudah baik, baru kemudian menuju ke bahan yang lebih mahal, seperti daging dan ikan. Waktu mempelajari bahan ini kira-kira tiga tahun.
Bukan hanya tentang bahan, helper juga mempelajari penggunaan pisau untuk membuat sushi, mulai dari teknik mengasah dan membentuk pisau. Jika dianggap sudah mahir, helper baru boleh memotong dan membuat fillet ikan.
Tahap menjadi helper ini bahkan bisa dilalui selama 10 tahun.
Setelah melewati tahap helper, seseorang nantinya menjadi cook atau asisten sushi chef. Pada tahap inilah, seseorang mulai belajar menyusun menu dan rasa, termasuk perhitungan harga bahan.
Asisten Itamae ini juga dilatih untuk membuat presentasi yang baik dari sushi, mulai dari memadukan warna, hingga merangkai berbagai bentuk sashimi.
Nah, setelah melewati semua tahap di atas, barulah seseorang bisa menjadi itamae atau sushi chef. Pada tahap ini, hal yang dipelajari lebih bersifat keterampilan manajerial, kreativitas menyusun menu, jadwal pemesanan bahan, dan lain-lain.
Tidak sembarang orang bisa menjadi itamae, apalagi sampai menjadi sushi shokunin (ahli sushi). Profesi ini merupakan kedudukan terhormat di Jepang, sehingga hanya orang-orang yang tekun yang akhirnya bisa mencapai kedudukan ini.
Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR