Bus tingkat wisata keliling Jakarta gunanya untuk memperkenalkan daerah wisata di Jakarta. Tidak dipungut biaya untuk menaiki bus ini, alias gratis.
Bus Tingkat
Beberapa puluh tahun yang lalu, di Jakarta juga ada bus tingkat. Saat ini, bus tingkat untuk angkutan umum sudah tidak digunakan lagi. Banyak anak-anak seumuran kita yang belum pernah melihat bus tingkat di jalan-jalan Jakarta. Dari tingkat atas bus wisata ini, kita melihat pemandangan yang berbeda. Tak heran kalau tingkat atas hampir selalu penuh. Tangga menuju ke lantai atas kerap kali penuh sesak ketika penumpang yang naik dan yang turun berpapasan. Nah, kalau sudah begini, kita harus mengutamakan penumpang yang turun lebih dulu. Walaupun gratis, kita tetap harus mengikuti aturan. Di dalam bus ini, tidak boleh ada orang yang berdiri. Semua penumpang harus duduk. Apabila bus penuh, kakak penjaga pintu bus akan meminta kita untuk menunggu bus selanjutnya.
Pemandu Wisata
Dari dalam bus ini, kita bisa melihat daerah-daerah wisata di Jakarta. Tidak hanya sekedar melihat, di dalam bus ini juga ada kakak pemandu wisata yang menceritakan cerita mengenai tempat itu. Kita juga boleh bertanya pada kakak pemandu wisata, lo! Apabila tidak ada pemandu wisatanya, maka keterangan berupa suara yang sudah direkam akan diperdengarkan kepada penumpang. Kakak-kakak petugas bus akan memberikan peta kota Jakarta kepada penumpang. Dengan melihat peta ini, kita tidak perlu sampai sesat di jalan walaupun malu bertanya. Di peta ini juga ada beberapa informasi yang biasanya diperlukan oleh wisatawan. Ada informasi tempat-tempat wisata, acara rutin di Jakarta, dan juga nomor-nomor telepon penting.
Mpok Siti
Bus tingkat wisata keliling Jakarta ini punya nama panggilan kesayangan. Namanya Mpok Siti. Nama ini berasal dari city tour. City kalau dibaca, kan, mirip dengan Siti, nama perempuan yang sering digunakan oleh anak-anak Betawi. Mpok Siti berjalan dengan kecepatan pelan, hanya sekitar 10-20 km/jam. Kita bisa mengamati dan memotret pemandangan di sepanjang jalan tanpa terburu-buru. Jangan lupa bawa kameramu kalau naik bus ini.
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR