Bobo.id - Tahun ini, Indonesia sudah merdeka selama 72 tahun lamanya. Dulunya, pahlawan berjuang untuk negara kita, hingga akhirnya bisa bebas dari masa penjajahan seperti sekarang ini.
Ada banyak pahlawan di Indonesia yang semangatnya dapat menginspirasi kita.
Beberapa di antaranya adalah pahlawan yang berasal dari daerah Sumatra Utara.
Bahkan untuk mengenang para pahlawan, nama-nama pahlawan dari Sumatra Utara ini dijadikan sebagai nama jalan di beberapa kota.
Nah, di bawah ini ada 5 pahlawan yang berasal dari Sumatra Utara.
Yuk, kita lihat siapa saja pahlawan-pahlawan dari Sumatra Utara!
Baca Juga: Mengenal Sosok Raden Ajeng Kartini, Salah Satu Pahlawan Perempuan pada Masa Penjajahan Belanda
1. Sisingamangaraja XII
Sejak 9 November 1961, Sisingamangaraja XII diangkat oleh pemerintah Indonesia menjadi Pahlawan Nasional.
Ia merupakan salah satu pejuang yang berperang melawan Belanda di masa dulu.
Sisingamangaraja XII dulunya adalah seorang pemimpin yang populer di antara masyarakat Batak.
Ia mulai memimpin pada tahun 1876 menggantikan ayahnya Raja Sisingamangaraja XI yang bernama Ompu Sohahuaon.
Sisingamangaraja XII dinobatkan sebagai raja ke-12 bersamaan dengan masuknya Belanda ke Sumatra Utara.
Baca Juga: Dulunya Makanan Bangsawan, Ini Sejarah Kue Kering yang Kini Jadi Makanan Khas Lebaran di Indonesia
Belanda pun kemudian berusaha memberlakukan sistem monopoli atas perdangan di Bakkara.
Keadaan ini akhirnya memancing perang yang dipimpin oleh Sisimangaraja XII dan berlangsung selama puluhan tahun lamanya.
Bakkara pun berhasil dikuasai Belanda. Namun, semangat Sisingamangaraja XII tidak surut, ia tetap memimpin perang gerilya melawan Belanda.
Sampai akhirnya Sisingamangaraja XII gugur di medan perang ditembak Belanda di Dairi.
Pahlawan dari Sumatra Utara berikutnya adalah Amir Hamzah.
Amir Hamzah memiliki nama lengkap Tengkoe Amir Hamzah Pangeran Indra Poetera yang merupakan sastrawan Indonesia angkatan Poedjangga Baroe dan Pahlawan Nasional Indonesia.
Ia lahir pada tanggal 28 Februari 1911 di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara.
Di lingkungan tempat Amir lahir, dikenal sebagai daerah dengan tradisi sastra yang kuat.
Baca Juga: Inilah 7 Nama yang Pernah Digunakan Ibu Kota Indonesia Sebelum Bernama DKI Jakarta
Hal ini membuat kecintaan Amir Hamzah akan sejarah, adat-istiadat, dan pengetahuan sastra semakin bertumbuh.
Bagi Amir, Bahasa Indonesia merupakan sebuah simbol dari kemelayuan, kepahlawanan, dan juga keislaman.
Rasa cintanya terhadap Indonesia pun dituangkan lewat syair-syair yang indah.
Ia wafat pada tanggal 20 Maret 1946 di Kwala Begumit, Binjai.
3. Adam Malik
Teman-teman tentu pernah mendengar pahlawan nasional bernama Adam Malik, kan?
Adam Malik yang bernama lengkap Adam Malik Batubara merupakan pahlawan dari Sumatra Utara.
Ia adalah mantan Wakil Presiden Indonesia ketiga dan pernah menjadi Menteri Indonesia di beberapa Departemen. Salah satunya, ia pernah menjadi Meteri Luar Negeri.
Pahlawan yang lahir di Pematang Siantar, Sumatra Utara, pada 22 Juli 1917 ini ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 6 November 1998.
Adam Malik juga pernah terpilih sebagai orang Indonesia pertama yang menjadi Ketua Majelis Umum PBB ke-26 bersama Menteri Luar Negeri negara-negara ASEAN.
Untuk mengenang perjuangannya, maka dibangunlah sebuah museum di jalan Diponegoro No. 29 Jakarta.
Baca Juga: Ketahui Sejarah Museum Nasional dan Makna Arca Ganesha di Video Ini!
4. Djamin Ginting
Djamin Ginting lahir pada 12 Januari 1921 di desa Suka, kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
Ia adalah tokoh pejuang kemerdekaan yang menentang pemerintahan Hindia Belanda di Tanah Karo.
Tidak hanya itu, Djamin Ginting juga merupakan seorang petinggi TNI yang berhasil menumpas pemberontakan Nainggolan di Medan pada April 1958.
Djamin Ginting wafat di Ottawa, Kanada, pada 12 Januari 1921 dan diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 7 November 2014.
Baca Juga: Tidak Langsung 34, Ada 8 Provinsi yang Baru Dibentuk pada Awal Kemerdekaan
5. T. B. Simatupang
Nama lengkapnya adalah Tahi Bonar Simatupang dan lahir pada 28 Januari 1920 di Sidikalang, Sumatra Utara.
T.B. Simatupang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia (KASAP) hingga tahun 1953.
T. B. Simatupang diberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2013.
Ia wafat pada 1 Januari 1990 di Jakarta. Untuk mengenang jasanya, wajah beliau diabadikan pada pecahan uang logam pecahan Rp. 500,- pada 16 Desember 2016.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR