Ada ribuan patung tentara yang terkubur selama ribuan tahun. Patung-patung itu dibuat untuk menjaga arwah kaisar di dalam kuburan.
Wajahnya Berbeda-beda
Barisan patung itu jumlahnya 8.099 buah. Terdiri dari patung tentara, patung kuda, dan kereta tempur. Patung-patung itu terbuat dari terakota atau tanah liat. Setiap patung tentara itu memiliki wajah dan penampilan yang berbeda-beda. Tingginya berkisar antara 170 – 200 cm. Mereka membawa senjata dan digambarkan memakai pakaian seragam tentara yang lengkap. Begitu juga dengan patung kuda. Tak ada yang sama.
Deretan patung tentara itu ada 3 macam. Ada deretan patung tentara yang sedang bertugas, tentara cadangan, dan tentara khusus. Semua patung tentara berdiri menghadap Timur.
Selain patung tentara, patung kuda, dan kereta tempur, di sana ditemukan busur, pedang dan tombak dari perunggu.
Terakota Qin
Dari hasil penelitian para arkeolog, patung itu dibuat tahun 220 Sebelum Masehi. Kira-kira 2.000 tahun yang lalu. Patung-patung itu dibuat untuk menjaga makam Kaisar Tiongkok pertama dari dinasti Qin. Namanya Shi Huangdi. Dari situlah, barisan patung tentara itu disebut Terakota Qin.
Makam yang luasnya 14.000 meter persegi itu terletak di kaki gunung Li shan, Kota Xian, Provinsi Shaanxi, Tiongkok.
Patung-patung itu mulai dibangun saat Kaisar berusia 13 tahun. Diperlukan waktu 36 tahun untuk menyelesaikannya. Semua patung berdiri menghadap Timur dengan tujuannya untuk menjaga arwah Kaisar Qin dari serangan musuh.
Ditemukan Penggali Sumur
Patung terakota pertama kali ditemukan pada tahun 1974 oleh seorang penggali sumur. Waktu itu penggali sumur menemukan banyak potongan terakota di dalam tanah. Arkeolog lalu melakukan penelitian. Mereka menyiapkan data sejarah, membuat peta, dan menentukan daerah penggalian.
Penggalian dilakukan dengan sangat hati-hati agar patung tidak rusak. Mereka menggunakan sikat kecil, kuas, tusuk gigi, sikat gigi, dan alat kecil lainnya.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR