Saat ini, banyak film animasi bagus yang ditayangkan di bioskop. Sekilas, animasi terlihat sama saja. Padahal, animasi itu ada jenisnya, lo! Kita cari tahu satu per satu, yuk!
Animasi Tradisional
Animasi tradisional karakternya digambar langsung dengan tangan. Untuk membuat karakternya bergerak, para animator harus membuat banyak gambar dari satu karakter. Setelah itu, gambar akan disatukan, sehingga terlihat bergerak.
Contohnya mudahnya begini. Kita mau membuat kucing berjalan dan mengambil ikan.
Jika dibuat dalam animasi tradisional, kita harus membuat gambar kucing terlebih dahulu. Setelah itu, kita harus membuat kucing yang sedang melangkahkan kaki kiri, kucing yang sedang melangkahkan kaki kanan, kucing yang sedang menunduk melihat ikan, dan kucing yang sedang mengambil ikan dengan mulutnya.
Semua gambar itu harus disatukan, supaya terlihat seperti gambar yang bergerak. Cukup banyak, kan, gambar yang harus dibuat?
Animasi 2D
Karakter animasi 2D juga digambar langsung oleh animator. Animator bisa menggambarnya di kertas lebih dulu atau langsung di komputer. Untuk menggerakan karakter animasi ini, para animator biasanya menggunakan aplikasi khusus, salah satunya aplikasi toon boom.
Di dalam animasi 2D, animator tidak perlu membuat gambar sebanyak animasi tradisional. Mereka hanya perlu membuat gambar depan, gambar samping, gambar serong, dan gambar belakang dari karakter utamanya.
Baca Juga: Menggambar Punya Banyak Manfaat
Animasi 3D
Kalau animasi 3D dibuat menggunakan software khusus di dalam komputer. Tokoh animasi 3D biasanya tampak nyata dan halus. Perbedaan yang paling jelas adalah, tokoh animasi 3D tidak punya garis hitam di samping gambar.
Dalam animasi 3D, animator hanya perlu membuat satu tokoh animasi. Satu tokoh animasi sudah bisa dilihat dari berbagai sudut. O iya, tokoh animasi 3D juga bisa digerakan sesuai kemauan animator. Tokoh animasi 3D itu mirip seperti boneka yang ada di dalam komputer.
Tokoh animasi jenis ini biasanya dibuat menggunakan tanah liat, tidak digambar. Supaya bisa bergerak, sang animator akan memotret tokoh yang terbuat dari tanah dalam berbagai ekspresi dan posisi. Setelah itu, fotonya digabungkan menjadi satu.
Sebenarnya, pembuatan stop motion hampir sama dengan pembuatan animasi tradisional. Bedanya, animasi tradisonal tokohnya digambar, kalau stop motion tokohnya terbuat dari tanah liat dan benda lain. Selain itu, animasi tradisional menggabungkan banyak gambar. Kalau stop motion, menggabungkan banyak foto.
Itulah jenis-jenis animasi yang Bobo ketahui. Kalau Teman-teman punya info tambahan, jangan lupa berbagi dengan Bobo, ya!
Ilustrasi: Majalah Bobo, Ode
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR