Di ruang angkasa terdapat triliunan galaksi, termasuk galaksi Bima Sakti di mana Bumi berada. Lalu apa jadinya ya jika ada galaksi yang bertabrakan dengan galaksi lain?
Awal Pengamatan
Tidak perlu kaget jika membaca berita ada tabrakan antargalaksi karena sebenarnya itu merupakan hal yang umum terjadi di alam semesta. Nah, baru-baru ini para astronom menemukan ada dua galaksi yang sedang bertabrakan.
Awalnya para astronom mengamati ada satu titik merah melalui Observatorium Antariksa Herschel. Titik merah ini menandakan adanya benda langit yang sebenarnya sangat terang dan sangat jauh. Lalu mereka mengamati lebih jelas dengan teleskop Atacama Pathfinder Experiment (APEX).
Setelah lebih jelas melihat benda langit itu dengan APEX, para astronom langsung mengamatinya dengan teleskop radio Atacama Large Millimeter/ Submillimeter Array (ALMA) yang berada di Cile. ALMA berhasil mengukur jaraknya dan mengungkapkan bahwa benda langit itu merupakan 2 galaksi berbeda yang sedang bertabrakan.
Membentuk Galaksi Baru
Kedua galaksi yang bertabrakan ini ternyata merupakan jenis galaksi spiral yang aktif membentuk bintang. Tabrakan ini akan menghasilkan semburan pembentukan bintang dan pada akhirnya kedua galaksi ini akan bergabung menjadi sebuah galaksi yang elips dengan miliaran bintang baru.
Tapi lagi-lagi kita tak perlu takut tabrakan itu akan menghantam Bumi. Kenapa? Karena jarak antara Bumi dan kedua galaksi itu sangat jauh, yaitu sekitar 12,7 miliar tahun cahaya. Jadi tabrakan itu tidak akan membahayakan kehidupan di Bumi.
Galaksi Bima Sakti
Galaksi yang sekarang kita tempati pun diperkirakan akan bertabrakan dengan galaksi tetangga, yaitu galaksi Andromeda. Galaksi ini merupakan galaksi yang paling dekat dan sedang mendekati galaksi kita dengan kecepatan 110 kilometer per detik. Namun para astronom memperkirakan tabrakan antara galaksi Bima Sakti dan galaksi Andromeda baru akan terjadi sekitar 4 samapi 5 miliar tahun lagi.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR