Menjaga kualitas air, tak hanya dilakukan oleh manusia. Di beberapa negara, ternyata ada yang memanfaatkan robot sebagai pemantau kualitas air, lo.
Di Singapura, pemantauan kualitas air dilakukan oleh Angsa. Eh, tunggu dulu teman – teman. Ini bukan angsa sembarangan! Melainkan robot angsa istimewa, NuSwan. Robot angsa ini, dapat memantau kualitas kolam penampungan air di Singapura secara otomatis. Mulai dari mendeteksi tingkat pH, kekeruhan air, jumlah klorofil, sampai kandungan oksigen yang terlarut dalam air.
Data yang dikumpulkan oleh NuSwan akan dianalisa oleh peneliti dan beberapa pihak terkait. Penggunaan robot NuSwan sangat membantu. Karena pekerja manusia, tak lagi harus mengayuh sampan dalam mendapatkan contoh air untuk diteliti. Nah, jika baterai NuSwan mulai berkurang, robot angsa akan berenang ke stasiun pengisian otomatis yang sudah disediakan.
100 Robot di sungai Sacramento – San Joaquin, California
Sebagian besar penduduk California, memanfaatkan air sungai Sacramento – San Joaquin untuk kebutuhan sehari-hari. Setelah ditampung dan dikelola secara khusus air sungai dimanfaatkan masyarakatnya untuk air minum dan irigasi.
Oleh sebab itu, kualitas air di sungai yang terletak di California – Amerika Serikat tersebut sangat dijaga. Salah satu caranya menjaganya adalah dengan bantuan robot. Tidak tanggung-tanggung, tim peneliti dari Information Technology Research Interest of Society pun melepas 100 robot untuk memantau.
Robot-robot ini, dilengkapi sistem navigasi berbasis satelit (GPS), ditambah baling-baling agar dapat bergerak bebas di air. Apabila ada hasil penemuan, robot akan mengirimkan data lewat twitter untuk ditindak lanjuti oleh para peneliti.
Robot Bunga Bakung, Ikan, dan Kerang di Venesia
Di Venesia, Italia, penggunaan robot untuk menjaga kualitas air juga ada, lo. Di antarnya robot bunga bakung, robot ikan, dan robot kerang. Masing-masing memiliki tugas yang berbeda.
Robot kerang yang ada di dasar laut atau air, bertugas mengumpulkan data dan mengirimkannya kepada robot ikan. Data tersebut oleh robot ikan akan dilanjutkan pengirimannya kepada robot bunga bakung yang fungsinya sebagai jembatan komunikasi dengan para peneliti.
Penulis | : | Eka Kartika |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR