Bangunan gereja biasanya berarsitektur Eropa karena agama Kristen dan Katolik dibawa oleh pendatang dari Eropa. Nah, Gereja Ganjuran ini berbeda, lo. Arsitekturnya bergaya Eropa, Jawa, dan Hindu-Buddha.
Berumur 93 Tahun
Gereja ini dibangun pada tahun 1924 oleh kakak beradik keturunan Belanda yang bernama Joseph Ignaz Julius Maria Schmutzer dan Julius Robert Anton Maria Schmutzer dengan dibantu oleh J Yh Van Oyen, seorang arsitek dari Belanda. Gereja ini dinamakan Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, tapi terkenal juga dengan sebutan Gereja Ganjuran karena didirikan di Ganjuran, Bantul, Yogyakarta.
Candi di Komplek Gereja
Schmutzer bersaudara ini melengkapi komplek gereja dengan membuat candi bercorak Hindu pada tahun 1927. Candi setinggi 10 meter ini dinamakan Candi Hati Kudus Tuhan Yesus. Pada candi ini juga ada ukiran berbentuk bunga teratai. Sama seperti candi bercorak Hindu atau Buddha, di dalam candi ini juga ada patung, tapi patungnya itu adalah patung Yesus.
Eropa, Jawa, Hindu-Buddha
Gaya Eropa terlihat pada bangunan Gereja yang berbentuk salib kalau dilihat dari udara. Atap gereja dibuat berbentuk piramida dan dihiasi dengan salib besar seperti gereja pada umumnya. Gaya Jawa terlihat pada bangunannya yang bergaya joglo dengan ukiran-ukiran Jawa. Pendopo gereja bahkan dikerjakan oleh pihak Keraton Yogyakarta, lo, sehingga kayu-kayu itu dipahat agar mirip dengan kayu di keraton.
Gaya Jawa juga bisa dilihat pada patung-patung di gereja, seperti patung malaikat berpakaian seperti tokoh wayang. Ada patung Yesus yang berada di singgasana dengan menggunakan pakaian adat Jawa dengan mahkota di atas kepala. Ada juga patung Bunda Maria juga berpakaian adat Jawa sambil memangku Yesus saat masih anak-anak. Sedangkan gaya Hindu-Buddha bisa dilihat pada bangunan candinya.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Bobo |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR