Selama ini kita mengenal bahkan kain terbuat dari benang yang ditenun dan benang terbuat dari serat kapas yang dipintal. Ternyata, sebelum mengenal kapas, kita menggunakan serat nanas. Hmmm… bagaimana ceritanya?
Serat Nanas
Apa saja sumber serat tanaman untuk kain yang selama ini kita kenal?
Mungkin, semua dari kita menjawab kapas. Beberapa mungkin mengetahui kalau selain kapas, kain juga bisa dibuat dari serat kapuk, goni, linen, dan rami.
Apakah ada yang menyebutkan dari serat nanas? Ternyata, serat nanas bisa diolah jadi kain.
Baca juga: 4 Manfaat Buah Nanas untuk Tubuh
Ternyata, di pedalaman Pulau Sulawesi, tepatnya di bagian utara Sulawesi Selatan, serat nanas digunakan untuk membuat kain. Hal ini bahkan sudah dilakukan sejak mereka belum mengenal kapas untuk diolah menjadi katun.
Masyarakat Sulawesi Selatan dapat menghasilkan kain yang halus dari serat nenas. Kain ini pun bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti sarung, pakaian, hingga kain penutup jenazah.
Baca juga: Misteri Stroberi Putih Rasa Nanas
Dari Serat Nanas menjadi Kain
Bagian nanas yang bisa diolah menjadi kain adalah daunnya. Hal ini terjadi karena daun nanas memiliki lapisan dengan helai-helai serat yang merekat jadi satu karena ada semacam lem disana. Selain itu, tidak ada tulang daun pada saun nanas, serat ini pun yang menjadi semakin kuat untuk mempertahankan bentuk daun.
Usia terbaik untuk menggunakan serat nanas adalah 1 tahun – 1,5 tahun setelah ditanam. Jika terlalu muda, serat kain tidak akan kuat, sedangkan jika terlalu tua. serat kain akan kasar.
Kain yang dihasilkan oleh serat nanas ciri-cirinya mengilap dan masih memperlihatkan sulur-sulur. Kain ini cocok digunakan pasa malam hari karena mampu memberikan kehangatan. Kain nanas pun sering digunakan sebagai bahan untuk membatik.
Uniknya karakteristik kain dari nanas ini mengundang perancang busana untuk memanfaatkannya menjadi berbagai mode pakaian. Bahkan, banyak yang mengatakan bahwa kain ini selalu berhasil terlihat mahal.
Tertarik untuk memiliki kain dari serat nanas?
Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR