Sherlock Holmes menunggu dengan tenang sampai Pak Cubbit pamit pulang. Watson tersenyum karena sangat mengenal sifat temannya itu. Ia tahu, Holmes sudah tak sabar ingin segera memecahkan misteri hieroglyph orang-orang menari. Dan Watson memang benar. Begitu Pak Hilton Cubbit tak terlihat, Sherlock segera bergegas kembali ke meja kerjanya.
Sherlock meletakkan semua potongan kertas yang berisi hieroglyph orang-orang menari di depannya. Watson mengamati temannya itu. Sepertinya Sherlock sedang membuat hitungan-hitungan yang rumit. Selama dua jam, Sherlock menuliskan angka dan huruf pada berlembar-lembar kertas.
“Sherlock sangat sibuk. Sepertinya, dia sudah lupa kalau ada aku di sini. Apa dia bisa berhasil memecahkan arti hieroglyph orang-orang menari itu…?” pikir Watson penasaran.
(Bersambung)
Teks: Adaptasi cerita petualangan Sherlock Holmes / Dok. Majalah Bobo
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR