“Apa yang dilakukan orang itu di gudang Anda?” tanya Watson penasaran.
“Orang itu lagi-lagi menggambar hierogliph di pintu gudang. Urutan gambar orang-orangnya sama persis dengan hieroglyph yang telah dua kali muncul itu, dan telah saya salin di kertas. Tidak ada jejak dari orang itu di manapun. Padahal saya telah lari memeriksa seluruh halaman saya. Yang menakjubkan, ternyata orang misterius itu tidak pergi kemana-mana. Dia bersembunyi di halaman rumah saya selama itu. Karena saat saya memeriksa lagi pintu gudang itu pagi harinya, ia telah menggambar lagi di bawah hieroglyph tadi."
"Apakah Anda menyalin juga gambar terbaru itu?”
"Ya, sangat pendek, Tapi sudah saya salin. Ini dia…"
Sekali lagi Pak Cubbit mengeluarkan sehelai kertas. Inilah salinan hierogliph nya:
"Katakan padaku," kata Holmes bersemangat. “Apakah gambar ini adalah sambungan dari hieroglyph yang pertama Anda temukan? Atau ini digambar benar-benar terpisah.”
“Terpisah. Hieroglyph ini digambar pada panel pintu yang berbeda.”
“Bagus! Ini sangat penting. Pak Cubbit, silakan lanjutkan cerita Anda,” kata Holmes.
"Tak ada lagi yang bisa saya ceritakan, Pak Holmes. Kecuali, tentang kejengkelan saya pada istri saya malam itu. Andai Elsie tidak menahanku, penjahat misterius itu pasti sudah berhasil aku tangkap. Kata Elsie, dia takut kalau penjahat itu melukai saya…” tambah Pak Cubbit.
Menurut Pak Cubbit, ia akhirnya tidak kesal lagi pada istrinya. Dari suara Elsie yang sangat cemas, Pak Cubbit mengerti, Elsie sangat memikirkan keselamatan Pak Cubbit. Pak Cubbit yakin, istrinya mengenal orang misterius itu, juga mengerti arti pesan-pesan hieroglyph itu.
“Sekarang, saya ingin saran Anda. Apa yang harus saya lakukan sekarang. Saya sendiri, ingin sekali menyuruh enam pegawai pertanian saya untuk mengintai di semak-semak. Jika orang jahat ini datang lagi, mereka akan menangkap dan mengusirnya keluar dari daerah itu. Saya akan meminta orang itu untuk jangan mengganggu saya dan istri saya lagi. Supaya kami bisa hidup dengan damai. "
"Masalah ini cukup rumit, Pak Cubbit. Saya rasa, itu jalan keluar yang terlalu sederhana,” kata Holmes. "Berapa lama Anda bisa tinggal di London?"
"Saya harus kembali hari ini. Saya tidak akan meninggalkan istri saya sendirian sepanjang malam. Dia sangat ketakutan, dan meminta agar saya cepat pulang."
"Keputusan Anda benar, untuk segera pulang. Sekarang, Anda pulang saja dan tinggalkan kertas-kertas salinan ini. Saya rasa, saya bisa memecahkan misteri ini dan segera mengunjungi Anda."
Sherlock Holmes menunggu dengan tenang sampai Pak Cubbit pamit pulang. Watson tersenyum karena sangat mengenal sifat temannya itu. Ia tahu, Holmes sudah tak sabar ingin segera memecahkan misteri hieroglyph orang-orang menari. Dan Watson memang benar. Begitu Pak Hilton Cubbit tak terlihat, Sherlock segera bergegas kembali ke meja kerjanya.
Sherlock meletakkan semua potongan kertas yang berisi hieroglyph orang-orang menari di depannya. Watson mengamati temannya itu. Sepertinya Sherlock sedang membuat hitungan-hitungan yang rumit. Selama dua jam, Sherlock menuliskan angka dan huruf pada berlembar-lembar kertas.
“Sherlock sangat sibuk. Sepertinya, dia sudah lupa kalau ada aku di sini. Apa dia bisa berhasil memecahkan arti hieroglyph orang-orang menari itu…?” pikir Watson penasaran.
(Bersambung)
Teks: Adaptasi cerita petualangan Sherlock Holmes / Dok. Majalah Bobo
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR