“Nyonya dan Tuan saling mencintai dan tidak pernah bertengkar,” kata Bu King.
“Mereka sangat kompak,” tambah Saunders.
"Kalau begitu, mari kita periksa seluruh ruang kerja Pak Cubbit,” kata Holmes.
Ruang kerja Pak Cubbit ternyata tidak besar. Di tiga sisi ruangannya, berjajar buku-buku di rak. Meja tulisnya menghadap ke jendela, dan melalui jendela itu, ia bisa melihat taman di luar. Beberapa barang dan buku di dekat jendela, berjatuhan di lantai. Ada juga sebilah tongkat kriket yang tergeletak di lantai.
Tidak ada jejak kaki lain di ruangan itu, selain jejak kaki Pak Cubbit dan Bu Cubbit. Inspektur Martin menduga suami istri Cubbit telah bertengkar. Bu Cubbit emosi sampai memukul Pak Cubbit dengan tongkat kriket sampai pingsan. Bu Cubbit sendiri lalu pingsan karena menyesal telah memukul Pak Cubbit.
Mata Holmes tiba-tiba melihat sebuah tas tangan wanita berwarna perak. Tas itu tergeletak di meja dekat jendela. Holmes membukanya. Ada setumpuk uang kertas dua puluh dan lima puluh pound dari Bank of England.
"Ini harus disimpan untuk bukti di pengadilan," kata Holmes, sambil menyerahkan tas dengan isinya ke inspektur.
“Inspektur Martin, sekarang, mari kita periksa di bagian taman. Siapa tahu ada bukti lain di sana,” kata Holmes.
(Bersambung)
Teks: Adaptasi dari cerita petualangan Sherlock Holmes / Dok. Majalah Bobo
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR