Gerak mata kita berhenti dan gelombang otak melambat di tahap ini, tubuh kita bersiap-siap untuk tidur nyenyak.
Dibandingkan tahapan lainnya, kita lebih banyak menghabiskan waktu tidur di tahap kedua ini. Sepanjang malam saja, kita bisa melewatinya berkali-kali.
Tahap 3 NREM: Tidur Nyenyak
Di tahap tidur nyenyak ini, otak kurang menjadi kurang peka dengan suara, tidak ada gerakan mata ataupun aktivitas otot. tahapan ketiga ini menjadi masa perpindahan dari tidur ringan ke tidur yang sangat dalam.
Di tahap ini, mereka yang tidur akan sangat sulit dibangunkan karena sudah nyenyak dan terlelap. Kalaupun tiba-tiba terbangun, kita tidak bisa langsung sadar sepenuhnya dan merasakan kebingungan selama beberapa menit setelah bangun.
Baca juga : Ini yang Terjadi Jika Terlalu Banyak Tidur
Di tahapan inilah sebagian dari kita akan mengompol, berkeringat, merasa ketakutan, atau berjalan sambil tidur.
Saat tidur nyenyak, tubuh kita akan mengalami perbaikan dan pertumbuhan jaringan kembali. Tubuh kita juga akan membangun kekuatan tulang dan otot, meningkatkan aliran darah ke otot, serta meningkatkan dan memperkuat sistem imun tubuh.
Tidur REM: Tidur Bermimpi
Pada tahap ini, pernapasan kita menjadi lebih cepat dan tidak teratur. Mata juga bergerak ke segala arah dengan sangat cepat, terlihat seperti sedang gelisah. Kemudian aktivitas otak dan detak jantung kita juga meningkat.
Nah, pada tahap inilah kita memulai mimpi-mimpi dalam tidur.
Tidur REM ini sering disebut juga dengan paradoks tidur. Artinya adalah, kita tidur dengan otak dan sistem tubuh lainnya yang aktif bekerja, sementara itu otot-otot tubuh menjadi lebih rileks.
Mimpi bisa terjadi karena adanya peningkatan aktivitas otak, tapi otot kita akan mengalami kelumpuhan sementara yang disengaja.
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR