Bobo.id – Selain kaya akan rempah, negeri kita juga terkenal dengan hasil kopi yang berlimpah. Buktinya, Indonesia menjadi negara penghasil kopi terbesar kedua di dunia, setelah Ethiophia.
Kopi Sejak Dulu
Salah satu daerah penghasil kopi itu berada di daerah Kebon Raja, Pangalengan, Bandung.
Menurut Pak Wildan, salah seorang pemilik kebun kopi sekaligus gudang kopi di Pangalengan, penanaman kopi di Indonesia sudah dilakukan sejak zaman Belanda.
Kopi-kopi kualitas terbaik akan dikirim ke luar negeri. Rakyat pribumi hanya mengonsumsi kopi dengan kualitas biasa. O iya, bicara soal kopi, ternyata, buah kopi harus melewati proses panjang sebelum dikonsumsi.
Proses Panen
Saat musim panen, tidak semua buah kopi matang. Para petani hanya memanen buah kopi yang sudah matang saja.
Mereka memetik buah kopi itu tanpa menggunakan alat bantu, kecuali tas karung untuk menaruh buah kopi.
Baca Juga: Bolehkah Anak-anak Mengonsumsi Kopi?
Buah kopi yang sudah matang biasanya berwarna merah atau keunguan. Buah kopi yang berwarna hitam biasanya sudah busuk, sehingga tidak dapat dipanen.
Dua Musim Panen
Musim panen kopi di Indonesia terbagi menjadi dua. Wilayah Indonesia sebelah utara khatulistiwa, seperti Aceh, akan mengalami musim panen pada awal dan akhir tahun, bertepatan dengan musim dingin di Eropa.
Sedangkan, wilayah Indonesia di sebelah selatan khatulistiwa, seperti Flores, melakukan panen di pertengahan tahun, saat Benua Australia mengalami musim dingin.
Baca Juga: Wow, Kopi Ini Bening Seperti Air Mineral!
Pengolahan Biji Kopi
Setelah dipanen, para petani akan mencuci buah kopi hingga bersih. Selanjutnya, kopi akan dimasukkan ke dalam mesin Pulping Machine (mesin pengupas cangkang).
Setelah itu, biji kopi akan difermentasi selama satu atau dua hari.
Biji kopi yang sudah difermentasi akan dijemur. Untuk kopi kering (Full Washed), proses penjemurannya berlangsung selama 6-7 hari. Sedangkan, untuk kopi agak basah (Wet Hulling), hanya dijemur selama 3-4 hari.
Baca Juga: Bahan Bakar Kopi untuk Bus di London
Petani Kopi
Di kebun kopi itu, Pak Wildan tidak merawatnya sendirian. Ia dibantu oleh beberapa petani.
Petani-petani ini bertugas merawat kebun kopi dengan baik, seperti memberi pupuk dan menjaga kebun supaya terbebas dari serangan hama.
Para petani kopi ini biasanya datang di pagi hari dan pulang saat sore hari. Kalau sedang musim panen, petani kopi akan bermalam di kebun kopi. Mereka mendirikan saung sebagai rumah untuk menginap.
Seperti itulah kira-kira, proses panjang pengolahan buah kopi.
Foto: Ricky Martin
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR