Baca Juga: Warna Bunglon Berubah Sesuai Suasana Hati
Kepala dan Seluruh Badan
Para ilmuwan melakukan penelitian kepada ratusan spesies bunglon.
Hasilnya, kebanyakan bunglon hanya punya zat fluoresensi di tulang kepalanya.
Namun, ada juga bunglon yang punya zat fluoresensi di seluruh tulangnya.
Contohnya adalah bunglon daun cokelat (Brookesia superciliaris) dan bunglon panther (Furcifer pardalis). Kedua bunglon ini berasal dari Madagaskar.
Baca Juga: Inilah 6 Perbedaan Bunglon dan Iguana
Jantan dan Betina
Bunglon jantan dan betina, sama-sama punya zat fluoresensi di tulangnya.
Namun, zat fluoresensi di tulang bunglon jantan lebih banyak, daripada bunglon betina.
Jadi, bunglon jantan bisa mengeluarkan cahaya lebih banyak, daripada bunglon betina.
O iya, bunglon adalah reptil pertama yang diketahui memiliki zat fluoresensi di dalam tubuhnya.
Kotak Fakta:
1. Ada dua hal yang bisa membuat makhluk hidup mengeluarkan cahaya, yakni zat fluoresensi dan zat bioluminescence. Kedua zat ini terlihat sama, namun sebenarnya berbeda.
2. Cahaya yang dikeluarkan kunang-kunang, jamur, dan makhluk hidup di laut dalam berasal dari zat bioluminescence.
Sumber: livescience, Foto: David Pro?tzel (ZSM/LMU) melalui livescience dan Creative Commons - Brian Gratwicke
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR