Bobo.id – Berlibur ke luar negeri memang menyenangkan. Kita bisa mengunjungi tempat-tempat wisata yang mungkin tidak ada di Indonesia.
Semakin jauh negara yang kita tuju, biasanya kita akan melakukan perjalanan panjang melewati beberapa zona waktu yang berbeda.
Begitu sampai di tempat tujuan, sepertinya ada yang aneh. Badan terasa lelah dan merasa kebingungan dengan zona waktu di tempat yang baru.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi pada tubuh kita?
Baca juga : Hal yang Dialami Tubuh Saat Naik Pesawat
Melintasi Beberapa Zona Waktu
Keadaan seperti ini biasanya disebut dengan jetlag.Secara medis, jetlag dikenal sebagai Desynchronosis.
Jetlag ini dapat terjadi karena kita telah melakukan penerbangan jarak jauh dalam waktu yang singkat, yang melintasi 5 zona waktu yang berbeda dari tempat asal kita.
Sehingga, tubuh kita akan mengalami kebingungan menyesuaikan dengan waktu yang berbeda tersebut.
Akibatnya, pada malam hari kita akan kesulitan tidur dan siang hari malah mengantuk.
Gejala Jetlag
Orang yang jetlag biasanya akan merasa lelah, mengalami insomnia, kebingungan, kehilangan nafsu makan, perubahan suasana hati, dan pusing.
Sekitar 70 persen dari orang-orang yang melakukan penerbangan jarak jauh ini adalah orang tua dan anak-anak.
Baca juga : Kenapa Greenwich Dijadikan Standar Waktu Dunia?
Waktu yang Dibutuhkan untuk Pulih dari Jetlag
Jetlag ini tidak bisa kita hindari. Ini memang akan terjadi jika kita melakukan perjalanan jarak jauh dalam waktu yang singkat.
Ada teori yang mengatakan, bahwa setiap perbedaan waktu 1 jam, dibutuhkan waktu satu hari agar tubuh pulih sepenuhnya dari jetlag.
Misalnya, jika kita terbang dari Indonesia ke Eropa, perbedaan waktunya adalah 6 jam. Jadi, kita akan benar-benar pulih hingga 6 hari.
Meskipun sebenarnya sebagian besar orang sudah pulih hanya dalam 1 atau 2 hari saja.
Nah, apakah teman-teman juga pernah merasakan jetlag seperti ini? Coba ceritakan pengalamanmu!
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR