Bobo.id – Matahari selalu terlihat di siang hari dan Bulan selalu terlihat di malam hari. Tapi benarkah selalu begitu? Kadang kita juga bisa melihat Bulan pada siang hari, lo.
Teori Bulan di Seberang Matahari
Banyak yang mengatakan bahwa Matahari berada di seberang Bulan sehingga letaknya akan selalu berlawanan.
Teori itu mengakibatkan kita menjadi berpikir kalau Matahari selalu muncul di siang hari dan saat Matahari terbenam barulah Bulan terbit di malam hari.
Namun pada kenyataannya, peristiwa Bulan berada di seberang Matahari itu hanya terjadi sekali dalam sebulan.
Posisi Bulan di seberang Matahari itu berarti Bulan sedang masuk fase Bulan purnama.
Di saat itulah Bulan berada di titik 180 derajat dari posisi Matahari di langit Bumi.
Selain fase itu, Bulan bisa berada di mana saja, bahkan bisa berada di tengah-tengah antara Bumi dan Matahari.
Terlihat di Langit Siang
Kalau Bulan sedang tidak berada di seberang Matahari, Bulan bisa terlihat di langit pagi setelah Matahari terbit.
Bulan juga bisa terlihat di langit sore sebelum Matahari terbenam.
Saat Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, bisa jadi Bulan terlihat pada siang hari.
Namun bukan berarti Bulan itu menutupi Matahari dan terjadi gerhana Matahari, ya.
Orbit Bulan pada Bumi itu tidak sejajar dengan orbit Bumi pada Matahari.
Itulah kenapa walaupun Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, belum tentu terjadi gerhana Matahari.
Cahaya Bulan Terang
Nah, alasan lain kenapa Bulan bisa terlihat di siang hari adalah karena cahaya Bulan yang cukup terang.
Cahaya Bulan yang terang ini bisa menembus cahaya biru di langit sehingga Bulan masih bisa terlihat.
Selain itu, Bulan juga selalu terlihat selama sekitar 12 jam.
Nah, beberapa hari setelah fase purnama, Bulan biasanya terbit pada pukul 8 malam.
Hal ini mengakibatkan kita masih bisa melihat Bulan keesokan paginya sekitar pukul 8 pagi.
Jadi, kalau teman-teman melihat Bulan masih belum terbenam saat pagi datang, jangan takut ya, karena itu peristiwa yang biasa terjadi.
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR