Bobo.id – Kereta menjadi salah satu pilihan transportasi umum di Indonesia. Banyak orang, termasuk anak-anak menggunakan kereta untuk pergi dan pulang. Akhirnya, stasiun kereta pun jadi ramai.
Supaya keadaan tetap aman dan tidak membahayakan diri kita, sebaiknya ketertiban tetap dijaga saat menunggu di peron.
Perhatikan Garis Aman
Pada peron, biasanya terdapat garis batas aman, berupa garis kuning. Petugas peron akan mengingatkan untuk berdiri di belakang garis batas kuning untuk menjaga keselamatan.
Kita harus mengikuti peraturan tersebut agar tidak terserempet kereta yang lewat atau jatuh ke peron karena hal itu membahayakan.
Buang Sampah pada Tempatnya
Hal ini sering dilupakan oleh penumpang kereta yang sedang berada di peron.
Kita harus ingat untuk membuang sampah pada tempatnya, biasanya sudah tersedia beberapa tong sampah di sepanjang peron.
Kita tidak boleh membuang sampah ke lintasan rel kereta karena itu akan mengganggu laju kereta.
Baca juga: Fungsi Kerikil di Rel Kereta
Dengarkan Pemberitahuan
Petugas di stasiun atau peron biasanya mengumumkan jumlah gerbong kereta yang akan berhenti.
Kita sebaiknya mendengarkan baik-baik agar dapat berdiri di titik peron yang tepat sesuai jumlah gerbong.
Hal ini juga menghindarkan kita dari kemungkinan tertinggal kereta.
Biarkan yang Turun Terlebih Dahulu
Ketika pintu kereta terbuka, dahulukan orang yang ingin keluar terlebih dahulu agar tidak berdesakan. Hal ini juga untuk keselamatan bersama.
Beberapa stasiun sudah menyediakan garis pembatas untuk berdiri. Ikutilah garis tersebut untuk antre masuk ke dalam kereta.
Tidak Mendorong
Lebih baik menyediakan waktu menunggu yang lebih panjang daripada memaksakan mendorong untuk masuk ke dalam kereta.
Kebiasaan mendorong ini dapat membahayakan penumpang di dalam kereta dan yang berada di peron.
Memaksa masuk ke gerbong pun bisa meningkatkan risiko terjepit pintu keret. Jadi, sebaiknya masuk secara tertib tanpa mendorong.
Yuk, jadi penumpang kereta yang tertib! Dimulai dari kebiasaan saat berada di peron.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR