Bobo.id – Tanggal 16 Februari nanti akan ada gerhana Matahari parsial. Apa sih bedanya dengan gerhana Matahari total?
Lalu sebenarnya ada berapa jenis gerhana Matahari? Yuk, kita simak!
Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika Matahari-Bulan-Bumi berada dalam satu garis lurus.
Jadi, posisi Bulan ada di tengah-tengah antara Matahari dan Bumi.
Bulan kan kecil, Bo, kok bisa menutupi Matahari yang besar?
Karena jarak Bulan ke Bumi lebih dekat daripada jarak Matahari ke Bumi.
Coba sekarang teman-teman menghalangi cahaya Matahari dengan tangan.
Cahaya Matahari tidak akan terlihat oleh mata karena tertutup oleh tangan yang berada di dekat mata, walaupun tangan pastinya lebih kecil daripada Matahari.
BACA JUGA: Inilah Jadwal 3 Gerhana Matahari Tahun 2018
Gerhana Matahari Total
Gerhana Matahari total terjadi saat cahaya Matahari tertutup sepenuhnya oleh bayangan Bulan.
Wilayah Bumi yang masuk ke bayangan umbra atau bayangan inti Bulan akan melihat gerhana Matahari total.
Hal ini terjadi priringan Bulan sama besar atau bahkan lebih besar daripada piringan Matahari.
Puncak gerhana Matahari total ini adalah saat Matahari tertutup seluruhnya oleh Bulan.
Biasanya, saat puncak gerhana itu, wilayah Bumi yang bisa melihat peristiwa ini akan terlihat gelap.
Indonesia pernah kebagian gerhana Matahari total 2 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 9 Maret 2016 lalu.
BACA JUGA: Apakah Gerhana Matahari Total Aman Dilihat?
Gerhana Matahari Parsial
Gerhana Matahari parsial atau gerhana Matahari sebagian terjadi saat bayangan Bulan hanya bisa menutupi sebagian cahaya Matahari.
Piringan Matahari tidak seluruhnya tertutup oleh piringan Bulan sehingga Matahari bisa berbentuk setengah lingkaran atau sabit.
Hal ini terjadi karena Bumi hanya masuk ke bayangan penumbra atau bayangan luar Bulan, tidak sampai masuk ke umbra Bulan.
Maka itu, langit tidak akan gelap seperti saat terjadi gerhana Matahari total.
BACA JUGA: 16 Februari Nanti Akan Ada Gerhana Matahari Parsial
Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari cincin terjadi saat priringan Bulan hanya menutupi sebagian dari piringan Matahari.
Berbeda dengan gerhana Matahari parsial, Bulan pada gerhana jenis ini akan menutupi bagian tengah Matahari saja.
Sedangkan bagian tepi Matahari tetap bercahaya sehingga terlihat seperti cincin.
Hal ini terjadi karena Bulan berada di titik terjauhnya dengan Bumi sehingga Bulan terlihat kecil dan tidak bisa menutupi seluruh cahaya Matahari.
Saat puncak gerhana terjadi, Bumi tidak masuk ke bayangan umbra ataupun penumbra Bulan, tapi masuk ke antumbra Bulan.
Antumbra muncul ketika bayangan Bulan tidak mencapai wilayah Bumi karena jarak yang jauh antara Bumi dan Bulan.
BACA JUGA: Apa Itu Korona Matahari?
Gerhana Matahari Hibrida
Gerhana Matahari hibrida atau hibrid merupakan fenomena gabungan antara gerhana Matahari total dan gerhana Matahari cincin.
Biasanya hanya akan terjadi satu jenis gerhana, entah itu total, parsial, atau cincin.
Namun fenomena gerhana Matahari hibrida ini dimulai dengan fenomena gerhana Matahari cincin, lalu gerhana Matahari total, lalu berakhir dengan cincin lagi.
Kenapa peristiwa ini bisa terjadi, Bo?
Karena orbit Bulan berbentuk elips sehingga jarak antara Bulan dan Bumi itu berbeda-beda pada setiap wilayah Bumi.
Gerhana Matahari hibrida ini termasuk fenomena yang langka, lo.
Nah, itulah jenis-jenis gerhana Matahari.
BACA JUGA: Retinopati Surya, Penyakit Mata Karena Melihat Gerhana Matahari
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR