Bobo.id - Mungkin teman-teman pernah mendengar istilah buta warna. Buta warna bukan berarti seseorang hanya bisa melihat warna hitam putih.
Namun, lebih sulit membedakan beberapa warna. Misalnya, sebagian orang yang buta warna sulit membedakan warna ungu dan biru, atau melihat kuning terlihat seperti warna hijau.
Sementara yang lainnya kesulitan membedakan antara merah dan hitam.
Lalu, apakah buta warna itu bisa disembuhkan? Yuk, kita cari tahu!
BACA JUGA : Muscae volitantes, Bintik-bintik Seperti Cacing yang Melayang di Mata
Belum Bisa Disembuhkan
Buta warna biasanya disebabkan oleh kelainan genetik, yang diturunkan dari orang tua.
Dilansir dari Everyday Health, sampai saat ini belum ada pengobatan atau prosedur kesehatan yang bisa membuat buta warna sembuh total.
Melihat Kamuflase Warna Lebih Baik
Buta warna sifatnya tidak membahayakan.
Mereka yang buta warna masih bisa beradaptasi dengan lingkungannya dan beraktivitas seperti biasa, setara dengan orang-orang yang penglihatannya normal.
Bahkan, penglihatan orang-orang yang buta warna bisa lebih baik dari mereka yang melihat dengan normal. Kok, bisa?
BACA JUGA : Apa Penyebab Mata Kedutan?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh angkatan darat Amerika Serikat, diketahui bahwa orang yang buta warna dapat melihat kamuflase warna (warna yang sedikit samar) dengan lebih baik.
Sementara, orang yang dapat melihat warna secara normal sering merasa kesulitan kamuflase warna tersebut.
BACA JUGA : Mengapa Bola Mata Berwarna?
Untuk Melihat Warna Lebih Jelas Dibantu dengan Alat Khusus
Tidak hanya itu, mereka yang buta warna juga lebih mampu membedakan tekstur dan kecerahan dari sebuah benda.
Terlebih, saat ini sudah ada alat bantu melihat berupa kacamata atau lensa kontak khusus.
Kedua alat ini dapat membantu pasien yang buta warna merah hijau atau jenis buta warna yang paling umum.
Memang tidak bisa membuat yang buta warna sembuh total, tapi warna yang tadinya kurang jelas, dapat terlihat lebih “menyala” saat menggunakan kacamata atau lensa kontak khusus tersebut.
BACA JUGA : Kenapa Mata Orang Asia Sipit?
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR