Bobo.id - Sebelum terpilih menjadi 12 binatang shio, semua binatang hutan mengikuti sayembara. Sayembara itu diadakan oleh Kaisar Tiongkok.
Bagaimana kisahnya, ya?
Sayembara Kaisar
Dulu, saat seorang kaisar Tiongkok berulang tahun, ia membuat sayembara untuk para binatang.
Nah, 12 binatang yang berhasil menyeberangi sungai dengan baik akan dijadikan simbol.
Simbol binatang ini melambangkan tahun dalam astrologi Tionghoa.
Tak beberapa lama, kabar tentang sayembara itu terdengar oleh binatang-binatang di dalam hutan.
BACA JUGA: 5 Fakta Seputar Pohon Jeruk Imlek
Tikus dan Kucing
Tikus dan kucing adalah teman baik.
Mereka berdua ingin sekali mengikuti sayembara itu.
Sayangnya, mereka tidak pandai berenang. Tapi mereka tak putus asa.
Tikus dan kucing mempunyai ide cemerlang.
Mereka kemudian memanggil kerbau dan meminta bantuan untuk menyeberangi sungai.
Tikus dan kucing kemudian naik ke atas punggung si kerbau yang baik hati.
BACA JUGA: Mengenal Jeruk Imlek
Ketika sedang menyeberangi sungai, tiba-tiba si tikus mendorong kucing sampai jatuh ke dalam sungai.
Tak lama kemudian kerbau sampai di sebrang.
Dengan cepat, si tikus langsung melompat dan berlari.
Tikus menjadi binatang pertama yang berhasil menyeberangi sungai dan posisi kedua ditempati oleh kerbau.
BACA JUGA: Mengenal Makanan Khas Imlek
Macan dan Kelinci
Setelah Tikus dan Kerbau, datanglah seekor macan. Ia berenang dengan semangat hingga sampai di tepi sungai.
Macan menjadi binatang shio ketiga. Sedangkan kelinci yang tidak pandai berenang, menjadi binatang shio keempat. Kelinci itu melompat-lompat di atas batu.
Selain batu, kelinci juga melompat di atas kayu yang mengambang di atas sungai, hingga ke sebrang.
Kaisar sangat terkejut dengan kedatangan kelinci, ia lalu mempersembahkan tahun ke empat sebagai Tahun Kelinci.
Naga yang Baik Hati
Saat naga sampai, sang Kaisar langsung bertanya, “Hai, naga. Kenapa kamu tidak menjadi binatang yang pertama sampai? Bukannya kamu bisa terbang?”
“Tadi aku melihat binatang di hutan membutuhkan air. Mereka kehausan. Lalu aku membuatkan hujan dulu. Dan aku juga melihat kelinci sedang melompat di atas kayu. Lalu aku tiupkan angin, supaya kayu itu bergerak hingga ke tepi sungai”, jawab Naga.
“Wah kau sangat baik hati. Baiklah tempat kelima kupersembahkan untukmu”, kata Kaisar.
BACA JUGA: Salad di Perayaan Imlek
Ular dan Kuda
Dari kejauhan, Kaisar sudah mendengar suara ringkik kuda. Ia menduga kalau kuda akan menempati posisi keenam.
Sayangnya, saat kuda hampir sampai, ia melihat ular. Ia sangat terkejut, lalu mundur dan memberi jalan untuk ular. Si ular berhasil menempati tempat keenam dan kuda berada di tempat ketujuh.
Kambing, Monyet, dan Ayam
Ketiga binatang ini tiba bersama-sama. Monyet dan Kambing menumpang pada rakit yang ditemukan oleh ayam.
Monyet dan kambing membantu membersihkan rakit yang dipenuhi rerumputan.
Mendengar penjelasan itu, sang Kaisar lalu memberikan tempat kedelapan, kesembilan dan kesepuluh untuk Kambing, Monyet, dan Ayam.
BACA JUGA: Makna Warna Merah dalam Perayaan Imlek
Anjing
“Kenapa kamu baru sampai? Kamu, kan, perenang ulung?” tanya Kaisar kepada anjing.
“Air di sungai itu sangat bersih dan segar. Jadi tadi aku mandi dulu di sana,” jawab anjing.
Sang Kaisar lalu memberinya tempat kesebelas untuk Anjing.
Babi
Tempat terakhir ditempati oleh Babi. Babi binatang yang paling lama sampai.
“Tadi aku lapar, makanya aku makan dulu. Lalu aku mengantuk, dan tertidur,” kata Babi memberi penjelasan.
Kemudian, sang Kaisar memberikan tempat terakhir kepada Babi.
Begitulah kisah sayembara yang diikuti oleh binatang-binatang di hutan.
Oiya, sejak sayembara itu tikus dan kucing tak pernah lagi menjadi teman baik. Mereka malah menjadi musuh.
Ilustrasi : Ode*
Penulis | : | Marisa Febrilian |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR