Gadis gembala ini lalu membungkus barang-barangnya dan menaikkannya ke atas keledai. Ia juga membawa mantel bulu di pundaknya. Rosemary juga mengeluarkan semua ternak yang ia rawat dari kandang besar.
Ia mulai berjalan menuju ke rumah bangsawan majikannya. Semua ternak mengikutinya dengan patuh. Anjing-anjing gembala membantu berjaga di sisi ternak-ternak.
Tak lama kemudian, Rosemary tiba di kastil bangsawan majikannya.
“Selamat siang, Tuan,” sapa Rosemary dengan sopan. “Hari ini, aku ingin mengembalikan semua ternak yang sudah kurawat selama ini. Aku telah cukup lama bekerja padamu dengan baik. Kini, aku ingin bekerja untuk diriku sendiri.
Lihatlah… Aku telah melipat gandakan jumlah ternakmu. Kini aku meminta gajiku, dan ijinkanlah aku pamit.”
Melihat jumlah ternaknya yang sudah menjadi sangat banyak, bangsawan itu sangat girang. Namun saat mendengar Rosemary meminta bagiannya, ia menjadi serakah dan kikir.
“Kalau kau tak ingin kerja padaku lagi, ambillah lima ekor domba sebagai upahmu. Sekarang, pergilah!” kata bangsawan itu.
Rosemary tak percaya mendengar kata-kata majikannya.
“Aku sudah bekerja padamu tahunan dengan jujur. Kenapa upahku hanya lima ekor domba? Ini keterlaluan. Alam akan menghukummu!” kata Rosemary marah.
Gadis gembala itu keluar dari pagar kastil dengan sedih dan kecewa.
Ketika para hewan melihat gembala kesayangan mereka pergi, mereka menjadi sangat gaduh. Domba dan sapi melenguh, anjing-anjing gembala menggonggong. Sang bangsawan sampai harus menutup telinganya dengan tangan.
Seekor domba jantan dan mengelapai para ternak, merendahkan kepalanya lalu lari menyeruduk pagar. Domba jantan itu lari mengejar Rosemary. Semua domba, anjing dan sapi lari keluar dari pagar mengejar si domba jantan.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR