Di kawasan Eropa Barat dan Amerika Utara, telur puyuh dianggap sebagai makanan mewah.
Meskipun ukurannya lebih mungil dari telur ayam, tapi ternyata manfaatnya cukup banyak, lo!
Jika dibandingkan dengan telur ayam, manakah yang lebih menyehatkan?
BACA JUGA : Langka, Ada Telur yang Bertelur! Ini Penjelasannya
Nilai Gizi Lebih Tinggi
Telur yang beratnya sekitar 10 gram sampai 12 gram ini mengandung banyak zat, yang bisa menyehatkan tubuh.
Nilai gizi di dalamnya tiga hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan telur ayam.
Padahal, berat telur ayam itu bisa mencapai 50 gram hingga 70 gram per butirnya.
Kaya Akan Protein, Vitamin, dan Zat Besi
Telur puyuh mengandung 13 persen protein, sedangkan telur ayam hanya 11 persen.
Selain itu, vitamin B1 dalam telur puyuh lebih banyak hampir tiga kali lipat dari telur ayam.
BACA JUGA : Apa yang Terjadi Jika Telur Dipecahkan di Dalam Air Laut?
Sedangkan kandungan vitamin A dan B2 nya lebih tinggi dua kali dibandingkan dengan telur ayam.
Telur puyuh memiliki zat besi dan potasium lima kali lebih banyak daripada telur ayam.
Telur berukuran mungil ini juga tidak memilik kolesterol jahat dan sangat kaya dengan kolesterol baik.
Dapat Mengatasi Alergi
Telur puyuh tidak menyebabkan alergi seperti telur ayam.
Malah, telur puyuh bisa membantu mengatasi gejala alergi sebab mengndung protein ovomucoid, yang dipakai untuk menghasilkan obat antialergi.
BACA JUGA : Mengapa Warna Telur Unggas Berbeda-beda?
Telur puyuh bisa dimakan mentah. Asal telur tersebut sudah dicuci dalam air panas.
Tidak perlu khawatir tentang adanya kuman atau Salmonella, karena suhu tubuh burung puyuh lebih tinggi daripada ayam sehingga Salmonella tidak dapat hidup.
Boleh Dimakan Secara Rutin
Rutin mengonsumsi 3-5 butir telur puyuh setiap bagi sangat baik bagi kesehatan.
Sebab, dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan memperbaiki proses metabolism.
Setelah 3-4 bulan kita rajin memakan telur puyuh, tubuh biasanya akan terasa lebih berenergi.
Apakah teman-teman suka makan telur puyuh?
BACA JUGA : Telur Ayam Cokelat dan Putih, Mana yang Lebih Sehat?
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR