Bobo.id – Konon, tata surya kita dulunya diselimuti es.
Apakah hal itu benar? Ayo kita selidiki bersama-sama!
Air dari Nebula
Saat Matahari lahir, suhunya sangat panas.
Air di sekitar nebula pun menguap.
Uap air itupun pergi menjauhi Matahari.
Semakin jauh dari Matahari, suhu jadi semakin dingin.
Lama kelamaan, uap air itu berubah menjadi bongkahan es yang cukup banyak.
BACA JUGA: Mengenal Simbol-simbol Planet di Tata Surya Kita
Awan Oort
Bongkahan es yang cukup banyak itu melayang-layang di sekitar tata surya kita.
Karena jumlahnya banyak, bongkahan es ini jadi mirip awan putih.
Akhirnya, bongkahan es itu pun dinamai awan oort.
Oort adalah orang pertama yang menemukan es tersebut.
BACA JUGA: Yupiter, Planet Raksasa Dalam Tata Surya
Tabrakan dan Jadi Komet
Bongkahan es itu suka mengalami tabrakan.
Saat tabrakan, bongkahan es akan terlempar keluar dari tempatnya.
Bongkahan es yang keluar ini akan meluncur mendekati tata surya kita.
Di tata surya kita ada matahari, jadi bongkahan es yang mendekat itu akan meleleh secara perlahan.
BACA JUGA: Mengenal Eksoplanet, Planet di Luar Tata Surya
Lelehan es itu akan membentuk garis putih yang panjang, mirip seperti ekor.
Es yang mulai meleleh ini pun dinamai komet oleh manusia.
Cahaya pada komet berasal dari pantulan sinar Matahari.
Nenek Moyang Air
Planet Bumi banyak dihantam komet, 3,8 milyar tahun yang lalu.
Lelehan air komet bertaburan di udara Plamet Bumi.
Hujan air pun membasahi Bumi.
BACA JUGA: Adakah Tata Surya yang Lain?
Air ini kemudian mengisi cekungan permukaan Bumi, jadi sungai, danau, dan laut.
Jadi, nenek moyang air di planet Bumi berasal dari komet.
Ternyata, tata surya kita benar-benar diselimuti es.
Teks: Rna, Foto: nasa.gov
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR