Bobo.id - Ternate dikenal sebagai negeri rempah. Di daerah ini, kita bisa menjumpai banyak bukti-bukti sejarah masa kejayaan Maluku Utara.
Ratusan tahun lalu, daerah ini diperebutkan berbagai bangsa Eropa.
Benteng-benteng pertahanan dan bangunan kerajaan yang ada di sana menjadi saksi bisu yang menyimpan bukti sejarah.
Wisatawan yang datang bisa menyusuri masa kejayaan Ternate tempo dulu.
Dari banyaknya benteng dan bukti sejarah lain, Dinas kebudayaan dan Pariwisata Ternate merekomendasikan empat tempat yang wajib dikunjungi ketika kita ingin melakukan wisata sejarah ke Ternate.
Nah, inilah keempat tempat itu. Yuk, kita simak bersama!
BACA JUGA : Benteng Van Der Wijck, Benteng Bersejarah dari Kebumen
1. Benteng Kalamata
Benteng Kalamata merupakan benteng yang dibangun Portugis tahun 1540.
Berada di Kelurahan Kayu Merah, Kota Ternate Selatan, sehingga benteng ini sering disebut Benteng Kayu Merah.
Benteng ini terkenal di Eropa, karena sempat diduduki berbagai negara saat berlayar.
Mulai dari Portugis yang membangunnya pada 1540, lalu dipugar Gubernur Jendral Belanda Pieter Both pada 1609.
Kemudian diduduki Spanyol pada 1625. Benteng Kalamata didesain menyerupai empat penjuru mata angin, dengan empat bastion berujung runcing dan memiliki lubang bidik senjata.
Benteng ini berada di bibir pantai, dan terlihat dari Pulau Tidore juga Pulau Maitara.
BACA JUGA : Sejarah Benteng Fort de Kock di Bukittinggi
2. Kedaton Kesultanan Ternate
Kedaton Kesultanan Ternate adalah bukti kerajaan terbesar di Ternate.
Hingga kini, tempat ini masih aktif berfungsi sebagai rumah kerajaan Sultan Ternate.
Padahal sudah dibangun sejak 1813 oleh Sultan Muhammad Ali, dengan luas 1.500 meter persegi.
Kedaton ini berlokasi di Bukit Limau, Jalan Sultan Khairun, Kelurahan Sao Siau, Ternate Utara, Pulau Ternate, Maluku Utara.
BACA JUGA : Dari Zaman Prasejarah ke Zaman Sejarah
Bangunan utamanya berbentuk segi delapan yang menyerupai seekor singa yang sedang duduk, dengan kedua kaki depan menghadap ke laut, dan Gunung Gamalama sebagai latar belakangnya.
Pada bagian tengah bangunan, terdapat museum yang menyimpan benda geologi, etnografi, arkeologi, filologi, teknologi, seni rupa, dan keramik.
Selain itu banyak juga peninggalan Kesultanan Ternate dan bangsa Eropa seperti mahkota, singgasana, peralatan perang, baju adat, hingga Al-Quran tulisan tangan.
BACA JUGA : Sejarah Jalan Tol Pertama di Indonesia
3. Benteng Tolukko
Benteng Tolukko berdiri kokoh di sisi timur Pulau Ternate, Maluku Utara.
Benteng ini dibangun di atas bukit yang menjorok ke laut di Kelurahan Sangaji, Kota Ternate.
Tak hanya strategis untuk memantau kedatangan kapal, benteng yang dibangun Panglima Portugis Fernando Serrao pada 1540 ini juga memiliki akses untuk mengerahkan pasukan ke pantai.
Di puncaknya terhampar pemandangan lepas ke Laut Maluku, Pulau Tidore, dan pesisir barat Pulau Halmahera.
BACA JUGA : Sejarah Nama Papua
4. Benteng Oranje
Benteng Oranje dulunya hanya sebuah benteng tua yang dibangun oleh orang Portugis pada abad ke-16.
Benteng tersebut berada di pusat Kota Ternate, tepatnya di Kelurahan Gamalama, Maluku Utara.
Salah satu benteng yang dibangun Portugis di Pulau Rempah ini menjadi tempat tinggal orang Melayu saat Portugis berkuasa, sehingga sempat disebut Benteng Melayu.
Pada tanggal 26 Mei 1607, benteng tua itu dibangun kembali oleh Cornelis Matclief de Jonge.
Setelah itu, benteng tersebut dinamai Benteng Oranje oleh Francois Witlentt pada tahun 1609.
Nama Benteng Oranje pun terus digunakan hingga sekarang.
(Sumber : Kompas.com/Muhammad Irzal Adiakurnia)
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR