Bobo.id – Banyak yang bilang kalau komodo memiliki bakteri di dalam air liurnya, yang berbahaya dan mematikan.
Namun, benarkah demikian? Yuk, kita cari tahu!
Penelitian yang Membuktikan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan ahli biologi dari Amerika Serikat bernama Walter Auffenberg tahun 1969, dibuktikan bahwa yang mematikan dari komodo bukanlah bakteri yang dianggap sebagai racun.
BACA JUGA : Bagaimana Komodo Memakan Mangsanya?
Banyak yang mengira bahwa komodo melumpuhkan mangsanya dengan cara menggigit mangsanya dan membanjiri luka tersebut dengan mikroba yang ada di mulutnya.
Mikroba tersebut diduga dapat melemahkan mangsanya hingga mati.
Komodo Memang Memiliki Racun
Ternyata hal di atas hanya mitos, lo, teman-teman. Keadaan yang sebenarnya adalah komodo memang memiliki kelenjar racun.
Kelenjar racun tersebut penuh dengan racun yang bisa menurunkan tekanan darah dan menyebabkan pendarahan yang cukup besar, serta mencegah terjadinya pembekuan darah.
BACA JUGA : 5 Bakteri yang Hidup di Tubuh Manusia
Cara Komodo Memburu Mangsanya
Secara singkat, cara komodo membunuh mangsanya adalah dengan cara mencengkram, merobek, dan kemudian meneteskan racun.
Gigi komodo yang bergerigi menggigit dan menarik kembali mangsanya menggunakan otot lehernya yang kuat.
Akibatnya, komodo akan berhasil membuat luka yang menganga besar pada tubuh mangsanya.
Secepat mungkin ia meneteskan racun yang dapat menurunkan tekanan darah pada luka tadi dan membuat mangsanya syok.
BACA JUGA : Hewan dalam 'Lutung Kasarung' Ternyata Benar-benar Ada
Mangsa Mati Akibat Luka Besar yang Disebabkan Komodo
Saat komodo menyerang mamalia berukuran sedang seperti rusa atau kambing, biasanya mangsanya tersebut mati dengan cepat karena kekurangan darah.
Adanya racun yang diberikan komodo ke mangsanya tidak berefek banyak ternyata. Kondisi yang benar-benar bisa membunuh mangsanya adalah luka besar yang disebabkan komodo tadi.
BACA JUGA : 10 Hewan yang Paling Terancam Punah, Dua di Antaranya Ada di Indonesia
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR