Maka itu, warna oranye lebih dominan daripada warna putihnya salju.
Fenomena ini sebenarnya biasa terjadi setiap lima tahun sekali, atau bisa lebih dari lima tahun baru terjadi lagi.
Namun, di tahun ini pasir yang terbawa angin lebih banyak dari biasanya.
Badai pasir terjadi di Afrika dan Gurun Sahara dan angin membawa pasir itu ke Yunani sampai Rusia.
BACA JUGA: Apa Perbedaan Es dan Salju?
Menurut ahli meteorologi, kejadian ini merupakan salah satu “kiriman” pasir terbesar dari Sahara selama 10 tahun terakhir.
O iya, menurut penduduk setempat, salju oranye itu memiliki bau yang busuk.
Teksturnya juga berminyak kalau kita sentuh.
Namun, salju oranye itu tidak berbahaya kalau terkena kulit kok, teman-teman.
BACA JUGA: Mengapa Salju Bisa Turun di Daerah Tandus Seperti Gurun Sahara?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR