Bobo.id – Lautan di bumi cukup luas dan menyisakan banyak area serta beragam ekosistem di dalamnya yang kemudian dapat dijelajahi manusia.
Baru-baru ini, ada sebuah penjelajahan yang berhasil menemukan zona laut baru yang belum tersentuh sebelumnya.
Seperti apakah zona laut baru ini? Yuk, kita cari tahu!
Ditemukan Tidak Sengaja
Zona laut baru ini diberi nama ‘Rariphotic’ yang berada di sekitar 130-309 meter di bawah permukaan laut.
Para ilmuwan Museum Sejarah Alam Nasional Smithsonian (NMNH) dan Institut Riset Tropis Smithsonian pergi menjelajah sistem terumbu karang bernama Curacao yang berada di pulau Karibia Belanda.
BACA JUGA : Apa yang Terjadi Jika Telur Dipecahkan di Dalam Air Laut?
Saat mereka menjelajah sistem terumbu karang yang terpisah oleh palung laut yang dalam dari Amerika Selatan, mereka menemukan zona laut Rariphotic tersebut.
Zona Laut Baru di Bawah Zona Karang
Zona laut itu tepat berada di bawah zona karang yang disebut dengan Mesophotic atau zona cahaya sedang.
Tepatnya berada di kedalaman 40-150 meter di bawah permukaan laut.
BACA JUGA : 7 Fakta Palung Mariana, Bagian Laut Terdalam yang Baru Bisa Diselami oleh 3 Orang
Penemuan Keanekaragaman Hayati yang Baru
Di zona laut baru itu, mereka menemukan keanekaragaman hayati yang benar-benar baru, lo.
Dari 4.500 ikan di area Rariphotic itu, ada sekitar 30 spesies ikan dan vertebrata yang baru.
Beberapa di antara seperti Haptoclinius dropi, Pontinus castor, dan Lipogramma evides.
BACA JUGA : 10 Makhluk Laut yang Berbahaya
Diperkirakan Sebagai Tempat Berlindung Ikan Karang
Ikan-ikan yang mereka temui di sana, memiliki kemiripan dengan ikan yang hidup di wilayah terumbu karang yang dangkal.
Jadi, bisa dapat disimpulkan bahwa zona Rariphotic ini adalah tempat berlindung ikan karang dari daerah terumbu karang yang dangkal.
Ikan-ikan tersebut mungkin berlindung dari air yang mulai memanas atau kerusakan karang yang disebabkan perubahan iklim.
BACA JUGA : Fosil Sapi Laut Raksasa Tak Sengaja Ditemukan di Rusia
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR