Bobo.id – Pada tanggal 14 Maret, Kota Mau Mahiu-Narok di Kenya, Afrika Timur dilanda hujan dan banjir bandang.
Hujan dan banjir bandang itu diakhiri dengan munculnya sebuah retakan yang panjangnya diperkirakan sekitar 1 kilometer.
Namun, pada 20 Maret, retakan itu bertambah lebar dan panjang. Kedalamannya juga bertambah menjadi 50 meter.
Retakan Apakah Itu?
Menurut para ahli, retakan yang muncul di Kenya disebabkan oleh Lempeng Somali dan Lempeng Nubia.
Diperkirakan, kedua lempeng tektonik itu bergerak saling menjauh dan akhirnya menyebabkan retakan.
BACA JUGA: Mengapa Gempa Bumi Terjadi? Inilah 2 Penyebabnya
Kenapa Kedua Lempeng Itu Saling Menjauh?
Menurut Kak Lucia Perez Diaz, peneliti dari Fault Dynamics Research Group, Bumi adalah planet yang selalu berubah.
Salah satu perubahan yang dilakukan oleh Bumi adalah menggerakkan dua lempeng, baik itu menjauh atau mendekat.
Dua lempeng yang saling menjauh akan menyebabkan retakan di tanah.
Sebaliknya, dua lempeng yang saling mendekat akan menyebabkan tanah muncul ke atas.
Retakan besar yang muncul di Kenya termasuk salah satu bentuk perubahan yang dilakukan oleh Bumi.
BACA JUGA: Waspada Gempa Sunda Megathrust. Apa Itu?
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Menurut ilmuwan, dalam waktu 50 juta tahun, Lempeng Somali dan Lempeng Nubia akan benar-benar terpisah.
Artinya, dalam 50 juta tahu, Benua Afrika akan terbelah menjadi dua.
Sebagian besar dari Afrika akan berada di Lempeng Nubi.
Kenya, Ethiopia, dan Tanzania akan berada di Lempeng Somali.
Menurut perkiraan ilmuwan, daratan yang ada Kenya, Ethiopia, dan Tanzania ukurannya akan sama dengan Madagaskar atau Selandia Baru.
BACA JUGA: Mengenal Jenis-jenis Gempa Bumi
Apa yang Dilakukan Warga?
Saat ini, warga tidak terlalu melakukan banyak hal.
Namun, pihak pemerintah di sekitar lokasi kejadian melakukan perbaikan jalan.
Yap, retakan ini mmbuat jalan raya Nairobi-Narok terputus.
Perbaikan ini dilakukan, supaya tidak ada perjalanan yang terganggu.
Foto: nation.co.ke
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR