Bobo.id – Kita pasti akan senang saat diberi hadiah oleh orangtua.
Saat menerima hadiah, perasaan bahagia pasti akan muncul di dalam hati kita.
Kadang, kita berharap sesuatu yang membahagiakan seperti itu bisa terjadi terus menerus.
Namun, bagi orang yang memiliki cherophobia, sesuatu yang membahagiakan akan dianggap kurang bagus.
Memang, ada apa dengan rasa bahagia? Kenapa mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang kurang bagus?
Sebelum mencari tahu alasan mereka, lebih baik kita cari tahu dulu, yuk, apa itu cherophobia.
BACA JUGA: Mengenal Nomophobia, Tidak Bisa Jauh dari Ponsel
Rasa Takut
Cherophobia berasal dari dua kata Yunani, yakni “chairo” yang artinya “aku bahagia” dan “phobos” yang berarti “takut”.
Jadi, cherophobia adalah rasa takut akan rasa bahagia.
Orang yang menderita cherophobia itu benar-benar ada, lo!
BACA JUGA: 5 Jenis Phobia yang Aneh
Sesuatu yang Buruk Akan Terjadi
Orang yang memiliki cherophobia menganggap kebahagiaan bukan sesuatu yang baik.
Menurut mereka, setelah merasakan kebahagiaan, mereka akan merasakan kesedihan.
Tak hanya itu, menurut orang yang memiliki cherophobia, mereka akan terkena sesuatu yang buruk jika merayakan suatu kebahagiaan.
Hal itulah yang ada di dalam pikiran mereka, ketika mendengar atau melihat sesuatu yang bisa memberikan kebahagiaan.
BACA JUGA: Mengenal Coulrophobia, Rasa Takut Terhadap Badut
Tidak Selalu Sedih
Orang yang memiliki cherophobia tidak bersedih sepanjang hari, mereka sama seperti orang pada umumnya.
Namun, mereka tidak suka hal-hal yang menunjukkan kebahagiaan, seperti pesta ulang tahun atau acara-acara lain.
Rasa Cemas dan Trauma
Menurut beberapa ahli, cherophobia adalah rasa cemas yang agak berlebihan.
Rasa cemas itu biasanya disebabkan oleh trauma ketika waktu kecil.
BACA JUGA: Phobia Terhadap Makanan
Misalnya, ketika kecil, ia merayakan suatu acara yang sangat menyenangkan.
Namun, setelah acara itu selesai, ia mengalami sesuatu yang buruk, misalnya kecelakaan.
Karena kejadian itu, seseorang pun jadi memiliki rasa cemas yang berlebihan terhadap sesuatu yang bisa memunculkan rasa bahagia.
Lama-kelamaan, rasa cemas itu pun berubah menjadi cherophobia.
Sumber: sciencealert, Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR