Bobo.id – Rumput lari-lari? Apakah rumput ini punya kaki? Yuk, cari tahu!
Bergerak dan Mirip Landak
Tanaman ini sebenarnya bernama spinifex yang tumbuh di kawasan pantai bergumuk, terutama di Indonesia.
Namun, tanaman unik ini dikenal sebagai rumput lari-lari atau rumput angin di Indonesia.
Jika melihat tanaman ini, mungkin teman-teman langsung teringat hewan yang memiliki duri.
Yap, landak.
Tenaman ini memiliki bagian yang menyerupai duri.
Duri itu dapat membahayakan kulit jika tidak berhati-hati saat menyentuhnya.
Lalu, kenapa dinamakan rumput lari-lari, ya?
Rupanya, tanaman ini bisa bergerak jika tertiup angin.
BACA JUGA: Ternyata Rumput Laut Berpotensi Sebagai Baterai
Saat tertiup angin, tanaman ini terlihat seperti sedang berlari. Maka itu, dinamakan rumput lari-lari.
Di beberapa daerah, rumput lari-lari sering dijadikan permainan tradisional bagi anak-anak nelayan sebagai adu balapan.
Wah.. sepertinya seru, ya?
Tanaman ini juga dikenal dengan beberapa nama daerah, seperti pada masyarakat Jawa menyebut rumput ini jantran, ketranan, atau tikusan.
Dalam bahasa Sunda, rumput ini dikenal sebagai jukut jongkrang. Sementara di Madura dikenal sebagai rebba angin.
Selain di Indonesia dan Australia, rumput ini dapat kita jumpai di Asia Timur dan Selandia Baru.
BACA JUGA: Rumput Rasa Keripik
Mengikat Pasir
Rumput lari-lari memiliki peran penting dalam ekosistem gumuk pasir pantai, lo.
Meski terlihat sebagai tanaman liar dan sering kali tidak dianggap keberadaannya oleh manusia, rumput ini membantu menjaga pasir agar tetap stabil dan tidak mudah berpindah.
Caranya adalah dengan mengikat pasir. Tanaman ini mengikat pasir menggunakan sistem akar yang dimilikinya.
Rumput lari-lari ini termasuk jenis tumbuhan yang dapat bertumbuh dengan cepat dan termasuk rumput yang kuat.
Rumput ini juga membantu melindungi pantai dari erosi tanah yang disebabkan oleh tiupan angin.
Hidup Tanpa Hujan
Tanaman ini dapat hidup di daerah yang memiliki kandungan garam dalam tanah yang cukup tinggi, gersang, dan dapat bertahan hidup dalam waktu yang lama tanpa hujan.
BACA JUGA: Mudhif, Rumah Rumput Suku Ma’dan
Jika teman-teman ingin melihat tanaman ini, teman-teman dapat mengunjungi gumuk pasir di daerah pantai Parangtritis dan gumuk pasir di pantai Parangkusumo Yogyakarta.
Penulis | : | Felixia Amanda |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR