Bobo.id – Apakah teman-teman pernah terkena kurap?
Kurap adalah infeksi menular yang biasa terjadi pada kulit badan, kulit kepala, atau kuku yang disebabkan oleh jamur.
Kurap juga disebut sebagai ringworm karena bentuknya ruamnya melingkar terlihat seperti cincin.
Selain mirip cincin, kurap juga biasanya terlihat merah dan agak bengkak.
Pada malam hari, penderita kurap akan merasakan gatal yang semakin parah.
Efek penyakit ini cukup mengganggu, bukan?
Lalu, bagaimana cara mengatasi penyakit ini?
Yuk, kita simak penjelasannya di bawah ini!
BACA JUGA : Apa yang Menyebabkan Kutil Muncul di Kulit?
Penyakit Menular
Kurap adalah penyakit menular, artinya mudah sekali menyebar.
Kurap paling sering disebabkan oleh jenis jamur Trichophyton rubrum yang menyebar dari satu orang ke orang lain dan Microsporum canis yaitu jamur yang disebarkan oleh kucing dan anjing.
Jamur tersebut dapat menyebar lewat sentuhan, atau saat kita berbagi benda yang digunakan bersama seperti sisir, sikat, handuk, pakaian, dan peralatan olahraga.
BACA JUGA : Mengapa Warna Kulit Manusia Berbeda-beda?
Di manakah Tempat yang Disukai Jamur Penyebab Kurap?
Jamur yang menyebabkan kurap, suka hidup dan berkembang biak di tempat yang hangat, gelap, dan lembap.
Jadi, kamar mandi umum, kolam renang, dan ruang ganti adalah tempat umum di mana kita bisa saja terinfeksi kurap.
Bagimana Mengatasinya?
Untuk kondisi kurap yang ringan, dokter mungkin akan meresepkan bubuk, krim, atau semprotan yang mengandung obat yang membunuh jamur.
Obat ini akan membuat ruam hilang dalam satu atau dua minggu.
Untuk kurap pada kulit kepala atau kuku, penderita harus minum obat dengan resep dokter.
Kita mungkin perlu juga menggunakan sampo khusus untuk menghentikan jamur menyebar ke orang lain.
BACA JUGA : Kenapa Kulit Berkerut Setelah Berenang?
Bagaimana Cara Mencegahnya?
BACA JUGA : 3 Penyakit Ini Bisa Sembuh dengan Pakai Kaus Kaki Basah Saat Tidur
(Teks : Nia Lara Sari dan Hanna Vivaldi)
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR