Bobo.id - Ketika akan bertelur, buaya betina segera mencari tempat yang tepat untuk membangun sarang.
Mereka biasanya menggali lubang yang dangkal di pasir, tanah, atau lumpur yang ada di tepi hutan tak jauh dari sungai.
Atau mereka membuat gundukan dari daun-daun kering
BACA JUGA: Buaya Suka Makan Kerikil, lo! Yuk, Kita Lihat Fakta Buaya yang Lainnya!
Kita mengenal beberapa jenis buaya. Ada buaya jenis besar, ada juga yang kecil.
Buaya betina yang besar bisa bertelur hingga 90 butir dalam satu waktu. Sedangkan, buaya betina kecil hanya separuhnya.
Setelah bertelur, buaya betina kembali ke air. Namun, ia tetap berada dekat sarang untuk melindungi telur selama masa inkubasi.
Masa inkubasi telur itu antara dua dan tiga bulan, tergantung jenis buayanya.
Jika sudah waktunya menetas, bayi-bayi buaya akan mengeluarkan suara kecil dari dalam cangkangnya yang terkubur.
Suara itu akan terdengar oleh induknya. Sang induk akan menggali sarang dan membantu bayi-bayi buaya itu menetas dari dalam telur.
Biasanya telur yang menetas hanya sekitar 25% saja.
Temperatur di dalam sarang sangat menentukan jenis kelamin anak buaya.
Jika temperatur di dalam sarang panas, yaitu sekitar 31 derajat Celcius ke atas, maka dari telur itu akan menetas bayi buaya jantan.
Sebaliknya, jika temperaturnya lebih rendah, maka telur akan menetaskan bayi buaya betina.
BACA JUGA: Kisah Penemuan Buaya Kerdil Berwarna Oranye
Bayi-bayi buaya yang baru menetas itu dibawa ke sungai dengan mulut induknya. Di sana, bayi-bayi buaya itu makan serangga air.
Sebelum usia satu tahun, anak buaya sangat rentan terhadap predator. Ikan, burung, reptil lain, bahkan buaya dewasa adalah predator bagi anak buaya.
BACA JUGA: 4 Jenis Buaya yang Ada di Indonesia
Foto: Creative Commons
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR