Indonesia merupakan negara yang punya banyak sungai, rawa, muara, dan laut. Tempat-tempat itu bisa menjadi rumah bagi buaya. O iya, bicara soal buaya, kamu sudah tahu belum kalau Indonesia ditinggali oleh empat jenis buaya? Ada buaya apa saja kira-kira? Berikut 4 jenis buaya yang ada di Indonesia!
Buaya Muara (Crocodylus porosus)
Menurut Kak Hellen, peneliti dari LIPI, buaya muara merupakan buaya yang besar. Ukurannya bisa mencapai 7 – 8 meter dengan berat 200 kilogram. Buaya ini biasanya hidup di hulu sungai hingga ke laut. Buaya muara merupakan buaya terganas yang ada di Indonesia.
Masih menurut Kak Hellen, keganasan buaya muara sudah ada sejak menetas dari telur. Jadi, kamu harus hati-hati saat membantu menetaskan telur buaya muara di penangkaran. Jika tidak hati-hati, anak buaya muara yang baru keluar dari telur itu akan menggigit tangan kita. O iya, buaya ini bisa hidup di air asin dan payau. Jadi, orang Australia menyebutnya saltwater crocodile.
Buaya Siam (Crocodylus siamensis)
Namanya buaya siam, tapi orang Jawa menyebutnya buaya kodok. Buaya yang hidup di Jawa dan Kalimantan ini ukurannya cukup kecil, hanya 2 – 3 meter. Buaya siam terbesar ukurannya hanya 4 meter. Buaya siam biasanya tinggal di perairan tenang, seperti rawa dan sungai.
Saat musim hujan tiba, buaya siam betina akan mulai bertelur. Mereka bisa mengeluarkan 20 – 80 butir telur dalam sekali musim bertelur. Telur-telur itu akan menetas dalam waktu 80 hari. Selain hidup di Jawa dan Kalimantan, buaya siam juga hidup di Thailand, Malaysia, laos, Kamboja, dan Vietnam.
Buaya Irian (Crocodylus novaeguineae)
Sesuai dengan namanya, buaya ini hidup di perairan tawar Irian. Secara fisik, buaya irian mirip dengan buaya muara. Hanya saja, ukuran tubuhnya lebih kecil dan warna kulitnya lebih gelap. Sisik buaya papua juga lebih besar, jika dibandingkan dengan sisi buaya lainnya.
Ukuran tubuh buaya irian jantan bisa mencapai 3,3 meter, sedangkan ukuran tubuh buaya irian betina hanya 2,6 meter. O iya, buaya irian bisa hidup di air asin. Tetapi, mereka jarang ditemukan di perairan asin atau payau. Satu lagi, buaya irian bertelur saat musim kemarau tiba. Sayang, buaya ini banyak diburu, jadi jumlahnya terus berkurang.
Buaya sapit/senyulong (Tomistoma schlegelii)
Tubuh buaya sapit/senyulong memang mirip dengan buaya. Tetapi, hewan ini memiliki genus yang berbeda dengan buaya. Karena hal itu, nama latin hewan ini menggunakan kata Tomistoma bukan Crocodylus. Ukuran tubuh hewan ini juga lebih kecil dan pendek.
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR