Bobo.id - Apakah teman-teman tahu yang namanya velcro?
Itu, lo, bahan perekat berbentuk pita yang terdiri dari dua lembar.
Di lembar satunya terdapat pengait, sementara lembar yang satunya mengandung benang-benang.
Mudah Merekat Mudah Dilepas
Velcro sering digunakan pada sepatu, tas, dompet, dan benda lainnya.
Bahan velcro disukai karena mudah merekat dan mudah dilepas.
Velcro membantu anak kecil memakai sepatu tanpa harus menyimpulkan tali sepatu. Velcro juga memudahkan orang untuk membuka dan menutup tas atau dompet.
Nah, itulah velcro. Bagaimana, sudah terbayang?
BACA JUGA: Kisah Penemuan Sedotan
Beludru dan Kait
Velcro diciptakan oleh seorang insinyur dari Swiss yang suka mendaki gunung. Namanya George de Mestral.
Pada suatu hari di tahun 1948, Mestral pergi jalan-jalan ke hutan bersama anjingnya.
Di hutan ia menemukan banyak buah cocklebur menempel di bulu anjingnya.
Buah cocklebur itu menempel dengan kuat sehingga Mestral harus melepaskan buah itu satu per satu dari anjingnya.
BACA JUGA: Sejarah Penemuan Kulkas
"Apa yang membuat cocklebur merekat begitu kuat", pikir Mestral.
Karena penasaran, Mestral meneliti buah cocklebur dengan mikroskop. Ternyata, buah itu memiliki bulu yang ujungnya berkait. Kait itulah yang melekat pada bulu anjing.
Dari situ muncullah ide untuk membuat perekat yang sistem kerjanya seperti buah cocklebur dan bulu anjing.
Tidak mudah bagi Mestral untuk mewujudkan impiannya. Perlu waktu yang panjang dan modal yang besar sampai akhirnya velcro terbentuk dan dipatenkan pada tahun 1955.
Nama velcro adalah singkatan dari dua kata dalam bahasa Prancis, yaitu velours dan crochet. Velours artinya beludru, sedangkan crochet artinya kait.
BACA JUGA: Cocklebur, Tanaman yang Berbunga Ketika Siang Hari Berlangsung Lebih Pendek dari Malam Hari
Foto: Creative Commons
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR