Bobo.id – Kerang adalah hewan laut yang memiliki cangkang keras menutupi tubuhnya.
Selain sering dijadikan sebagai lauk atau santapan yang lezat, cangkangnya juga banyak dijadikan sebagai ornament hiasan dan pernak-pernik lainnya.
Namun, pernahkah teman-teman penasaran bagaimana kehidupan kerang di laut?
Jika pernah, yuk, kita cari tahu bersama jawabannya!
BACA JUGA : Ditemukan, Kerang yang Mirip Cacing Raksasa
Senang Berdiam Diri di dalam Cangkang
Mungkin kita sering melihat kerang saat bermain di pantai, tapi sulit menemukan di mana mata, hidung, mulut, telinga, tangan, dan juga kakinya kerang, bukan?
Yang kita lihat hanyalah segumpal daging yang bersembunyi di balik cangkang.
Kerang merupakan hewan tingkat rendah yang setiap harinya menghabiskan diri dengan diam di dalam cangkangnya.
Mereka tidak sama dengan hewan lainnya, yang biasa bergerak melakukan berbagai aktivitas.
Mereka pun tidak bergerak dengan kaki seperti hewan pada umumnya.
BACA JUGA : Tak Hanya di Darat, di Laut juga Ada Anggur!
Punya ‘Kaki’ yang Berbeda
Kerang memiliki sejumput daging yang menyembul ke luar cangkang, yang digunakan sebagai ‘kaki’ untuk bergerak dan berjalan.
Cara kerjanya adalah dengan mendorong pasir, tempat di mana mereka berpijak, sehingga kerang bisa berpindah tempat.
Cara Kerang Makan
Lalu, bagaimana mereka makan?
Kerang memiliki anggota tubuh semacam selang yang bernama sifon.
Sifon ini terbagi menjadi dua saluran, yang pertama fungsinya untuk menyedot berbagai jenis makanan, seperti ganggang, plankton, dan organisme laut yang berukuran kecil lainnya.
BACA JUGA : Apa yang Terjadi Jika Telur Dipecahkan di Dalam Air Laut?
Kemudian saluran kedua fungsinya sebagai pembuangan sisa makanan setelah selesai dicerna.
Hidup kerang ini juga unik sekali, karena ia tidak bisa merasakan sakit, lo.
Ini karena kerang merupakan hewan tingkat rendah yang memungkinkan mereka untuk tidak merasakan sakit.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR