Bobo.id – Kita biasa menulis dengan menggunakan pulpen.
Guru menulis di papan tulis dengan menggunakan spidol.
Kita mencetak tugas-tugas sekolah juga dengan menggunakan mesin pencetak yang ada tintanya.
Pulpen, spidol, dan mesin pencetak tidak akan bisa digunakan kalau tidak ada tintanya.
Nah, pernahkah teman-teman berpikir dari mana asal tinta itu?
Apakah dari tinta cumi? Hi… hi… hi…. Tinta ternyata sudah ada sejak zaman dulu.
Dan memang benar, orang-orang pada zaman dulu membuat tinta dari tumbuhan dan hewan.
Lalu, bagaimana ya sejarah tinta di seluruh dunia sampai bisa berguna sekarang ini?
Kita cari tahu penjelasannya, yuk, teman-teman!
BACA JUGA: Perjalanan Tinta dari Zaman Dahulu, Sampai Sekarang
Indonesia
Ternyata tinta pertama kali diciptakan dan digunakan di Indonesia, lo.
Ini terbukti dengan adanya lukisan dinding gua tertua di dunia yang ada di gua Maros.
Maros sendiri merupakan sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan yang bersebelahan dengan kota Makassar.
Lukisan gua itu sendiri diperkirakan sudah berusia 40.000 tahun.
Peneliti memperkirakan orang-orang pada saat itu membuat tinta dengan menggunakan getah tumbuhan dan darah hewan.
Mereka juga bisa membuat tinta dari bahan-bahan lain, seperti warna merah dari oker dan tinta warna hitam dari mangan.
Oker adalah sejenis tanah yang lembek, sedangkan mangan adalah sejenis logam keras.
BACA JUGA: Tinta Berbahan Alga yang Ramah Lingkungan
Tiongkok
Tiongkok juga merupakan negara yang bisa mengetahui tentang tinta.
Di Tiongkok sendiri, tinta sudah ada sejak 5.000 tahun yang lalu.
Tinta berguna untuk melukis di atas kertas dan juga di atas sutra.
Saat itu, orang-orang di sana membuat tinta dari tanaman, hewan, dan mineral.
Namun, dari semua bahan, tinta terbaik pada masa itu adalah tinta yang terbuat dari getah pohon pinus berusia 50 sampai 100 tahun.
BACA JUGA: Darimana Asal Tinta Cumi - Cumi?
India
Di India, tinta dibuat sejak abad ke-4 Sebelum Masehi dan biasanya digunakan untuk menggambar.
Tinta disebut dengan masi dan terbuat dari tulang yang dibakar dan karbon cair.
Masi bisa bertahan sangat lama, lo, sehingga gambar dan tulisan tidak cepat pudar.
Namun, orang-orang memerlukan kertas yang bisa menyerap karena tinta jenis ini bisa membuat permukaan kertas jadi terkelupas.
BACA JUGA: Panel Surya Dapat Dicetak Menggunakan Printer
Yunani dan Romawi
Pada masa kerajaan Yunani dan Romawi, tinta juga berkembang dan digunakan untuk menulis serta menggambar.
Saat itu, tinta dibuat dari jelaga, lem, dan air.
Namun begitu, tinta ini tidak tahan lembap dan bisa luntur.
Akhirnya, sekitar abad ke-5, mereka membuat tinta dari garam besi dan asam tannic dari kulit pohon.
Tinta jenis ini sangat populer, teman-teman, bahkan digunakan sampai tahun 1800-an.
BACA JUGA: Scribble Pen, Pulpen yang Bisa Menghasilkan Jutaan Warna!
Eropa
Di Eropa, tinta baru dikenal antara tahun 1436 sampai 1450.
Tinta itu dibuat oleh Johannes Gutenberg dengan mencampur minyak biji rami dan jelaga.
Pada 1772, Inggris membuat tinta berwarna dan inilah mulanya tinta warna digunakan di negara-negara di seluruh dunia.
Nah, itulah perjalanan panjang tinta dari beberapa ribu tahun lalu sampai sekarang kita bisa menggunakannya untuk mengerjakan tugas sekolah.
BACA JUGA: Printer yang Muat di Kantong
Sumber: Kompas.com
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR