Pigmen astaxanthin bisa memberikan warna kuning, oranye, hingga merah. Kalau pigmen crustacyanin bisa memberikan warna abu-abu dan kebiruan.
Pigmen crustacyanin lebih kuat, daripada pigmen astaxanthin. Karena lebih kuat, pigmen astaxanthin pun tertutup oleh pigmen crustacyanin.
Karena pigmen astaxanthin-nya tertutup, tubuh udang dan kepiting pun cenderung berwarna abu-abu dan kebiruan.
BACA JUGA: Udang Bisa Dijadikan Pengukur Kebersihan Air
Melindungi Diri dari Pemangsa
Tubuh udang dan kepiting yang berwarna abu-abu dan kebiruan bisa melindungi mereka dari serangan pemangsa.
Kalau tubuhnya berwarna oranye atau merah, mungkin udang dan kepiting akan lebih mudah ditemukan dan dimangsa.
BACA JUGA: Rajungan, Kerabat Kepiting
Rusak oleh Panas
Saat dimasak dan terkena suhu yang panas, pigmen crustacyanin di exoskeleton udang dan kepiting akan rusak.
Saat pigmen crustacyanin rusak, pigmen astaxanthin akan muncul dan mengubah exoskeleton udang dan kepiting jadi berwarna oranye, bahkan kemerahan.
Pigmen astaxanthin lebih tahan panas, jadi pigmen ini tidak akan rusak saat terkena panas. Itulah sebabnya, warna udang dan kepiting berubah jadi oranye saat dimasak.
Nah, sekarang teman-teman sudah tahu, kan, kenapa udang dan kepiting berubah warna jadi oranye saat dimasak?
Sumber: theconversation, Foto: pxhere.com
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR