Bobo.id – Apakah teman-teman penasaran dengan manusia purba dan binatang purba?
Kita dapat menemukan fosil cukup lengkap di Museum Sangiran, lo!
Museum Sangiran
Museum Sangiran terletak di Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah.
Lokasinya di tepi sungai Kali Cemoro yang bermuara di Bengawan Solo.
Sangiran berada di antara kaki Gunung Lawu dan lembah Bengawan Solo, utara Surakarta.
BACA JUGA : Lakukan Hal Ini Jika Ingin Berkunjung ke Museum
Pada waktu ditemukan oleh G.H.R. von Koenigswald, Sangiran berupa perbukitan tandus.
Di Sangiran, kita dapat menemukan informasi lengkap tentang sejarah kehidupan manusia purba di Asia dan terdapat sekitar 13.809 koleksi fosil manusia purba.
Mulai dari manusia purba, habitat, peralatan, pola kehidupan, binatang dan tumbuhan purba, hingga proses terjadinya bentang alam (zaman pliosen akhir hingga akhir dari zaman pleistosen tengah).
Wisata ke Museum Manusia Purba Sangiran seperti kembali ke zaman purba.
Sangiran memiliki sekitar 65 persen fosil manusia dan angka tersebut adalah sekitar 50 persen dari populasi takson homo erectus di seluruh dunia, sehingga Sangiran menjadi situs manusia purba terlengkap di dunia.
BACA JUGA : Jalan-jalan ke Museum T.B. Silalahi di Sumatera Utara
Sejarah
Pada tahun 1934, G.H.R. (Gustav Heinrich Ralph) von Koenigswald menemukan ribuan alat-alat serpih dari bebatuan jaspis dan kalsedon di Sangiran.
Dia menyebutnya sebagai “Sangiran Flakes Industry”.
Lalu ia menemukan rahang bawah/mandibula dari fosil Meganthropus Paleojavanicus dan fosil Pithecanthropus Erectus.
G.H.R. von Koenigswald melatih masyarakat Sangiran untuk mengenali dan merawat fosil yang ditemukan.
BACA JUGA : Melihat Sejarah Kemerdekaan Indonesia di Museum Joang ‘45
Hasil penelitian dikumpulkan di rumah Kepala Desa Krikilan, Bapak Totomarsono, sampai tahun 1975.
Karena memiliki banyak pengunjung, Museum Sangiran dibangun di atas tanah seluas 1.000 m2 yang terletak di samping Balai Desa Krikilan.
Museum sederhana dibangun pada tahun 1980 karena banyaknya fosil yang ditemukan dan wisatawan memerlukan tempat wisata yang nyaman.
Bangunan baru ini luasnya 16.675 m2 dengan ruangan museum seluas 750 m2.
BACA JUGA : Jalan-jalan ke Jepang, Jangan Lupa Mampir ke Museum Batu Berwajah Manusia Ini!
Situs Warisan Dunia
Tahun 1977, wilayah Sangiran (luas 56 km2) ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai cagar budaya.
Lalu pada tahun 1996 Sangiran termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai World Heritage (No. 593, dokumen WHC-96/Conf.201/21).
Sejak saat itu, Sangiran makin mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya ilmu arkeologi, geologi, paleoanthropologi, dan biologi.
(Teks : Dewi Setyawan)
Edisi Koleksi Petualangan Pak Janggut Vol. 2 Sudah Bisa Dipesan, Ini Link PO-nya
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR