Praktis selama beberapa hari mereka sudah jarang bekerja di sawah. Baru setelah hari Nyepi usai, mereka akan kembali ke sawah.
Sebagai tanda dimulainya lagi menggarap sawah, maka beberapa desa adat mengadakan keramaian, yaitu tradisi mabuug-buugan.
Mabuug-buugan biasanya diisi dengan berbagai acara seru. Seperti lomba lari di lumpur, lomba menangkap bebek, perang lumpur, dan lainnya.
Sayangnya, tradisi bermain lumpur tersebut sudah lama punah. Mungkin, tradisi tersebut kurang diminati karena dianggap kotor dan jorok.
Desa Kedonganan
Setelah lama punah, tradisi mabuug-buugan itu akhirnya dihidupkan lagi di Desa Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.
Sejak tahun 2015, tradisi mabuug-buugan diadakan lagi di daerah rawa-rawa di kawasan hutan bakau Kedonganan.
Dengan mengenakan kain setinggi pinggang, peserta melumuri tubuhnya dengan lumpur.
Sesekali mereka juga melempari rekan mereka dangan lumpur, sehingga seperti sedang terjadi perang lumpur.
Usai bermain lumpur, mereka berlari bersama menuju Pantai Kedongan untuk membersihkan diri. Wah, seru, ya, acaranya.
Source | : | Bobo |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR