Bobo.id - Di Tata Surya kita ada 8 buah planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Nama-nama itu diambil dari nama dewa-dewi Mitologi Yunani dan Romawi, kecuali Bumi.
Bumi
Bumi memiliki banyak sebutan.
Tiap negara atau bahasa memiliki nama sendiri untuk Bumi. Misalnya dalam bahasa Inggris, Bumi disebut Earth.
Dalam bahasa Jerman disebut Erde, dalam bahasa Arab disebut Ardlo, dalam bahasa Turki disebut Dunya, dan dalam bahasa Jepang disebut Chikyu.
Meskipun sebutannya berbeda-beda tetapi artinya hampir sama, yaitu tanah.
Nama Bumi tidak diambil dari nama dewa-dewi Mitologi Yunani dan Romawi, karena awalnya para astronom tidak tahu bahwa Bumi adalah sebuah planet dan merupakan bagian dari Tata Surya.
Uranus
Ketika Uranus ditemukan pada tahun 1781, planet-planet Jupiter, Saturnus, Mars, Venus, dan Merkurius sudah ditemukan lebih dulu.
Penemunya, Sir William Herschel, memberi nama Georgium Sidus atau Planet Georgia. Nama itu diberikan untuk menghormati Raja Inggris, George III.
Tetapi nama itu tidak terkenal di luar negara Inggris.
Akhirnya pada tahun 1850, atau 70 tahun setelah penemuannya, nama Georgium Sidu diganti menjadi Uranus.
Uranus adalah nama Dewa Langit, suami dewi Gaia atau dewi Bumi.
BACA JUGA: Awal Ditemukan, Planet Uranus Ternyata Disebut Planet Georgian
Neptunus
Planet Neptunus ditemukan pada tahun 1846 oleh seorang ahli matematika Prancis bernama Urbain Le Verrier.
Planet itu oleh penemunya diberi nama dirinya sendiri, yaitu Planet Le Verrier.
Komunitas astronomi internasional menolak nama itu karena tidak umum.
Mereka ingin nama planet itu nama mitologis seperti nama planet lainnya.
Akhirnya dipilih nama Neptunus.
Nepunus adalah dewa air dan laut pada mitologi Romawi. Neptunus adalah saudara kandung Yupiter dan Pluto.
BACA JUGA: Fakta-Fakta Neptunus
Pluto
Pluto ditemukan pada tahun 1930. Sampai tahun 2006 Pluto menjadi salah satu planet di Tata Surya.
Tetapi ketika ada reklarifikasi tentang planet, Pluto dikeluarkan dari Tata Surya.
Pluto dikatagorikan sebagai planet kerdil. Namun demikian, cerita tentang pemberian nama Pluto tetap menarik untuk diketahui.
Ketika penemuan itu diumumkan oleh Observatorium Lowell dan dimuat di Koran-koran, banyak orang mengusulkan nama.
Salah satu yang memberi usul adalah seorang gadis berusia 11 tahun dari Oxford. Ia mengusulkan nama Pluto.
Dari banyaknya usulan nama, Observatorium Lowell memilih 3 nama sebagai finalis. Yaitu Pluto, Minerva, dan Kronos.
Akhirnya terpilih nama Pluto, karena nama Minerva sudah jadi nama asteroid. Sedangkan nama Kronos diusulkan oleh seorang astronom yang sudah dipecat dari Observatorium Lowell karena sikapnya kepada karyawan lain kurang baik.
Pluto adalah Dewa Tanah yang disebut juga Dewa Kekayaan, karena emas, perak, berlian, dan batu mulia lainnya ada di dalam tanah.
BACA JUGA: Venetia, Gadis Cilik 11 Tahun Pemberi Nama Pluto
Foto: Creative Commons
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR