Bobo.id – Teman-teman punya kucing peliharaan di rumah?
Kalau iya, pasti teman-teman ingin membahagiakan hewan lucu dan menggemaskan ini.
Selain memberi makan, kita bisa membuat senang si kucing kesayangan dengan mengelusnya.
Eits, tunggu! Ternyata kita tidak bisa sembarangan mengelus kucing.
Kucing akan suka kalau kita mengelus bagian-bagian tubuh tertentu.
Namun, kucing bisa jadi sangat agresif dan menyerang kita kalau kita mengelus di bagian tubuh yang salah.
Yuk, kita cari tahu bagian tubuh kucing mana saja yang boleh dan tidak boleh dielus!
BACA JUGA: Kenapa Kucing dan Anjing Suka Dielus?
Bagian yang Disukai
Kucing sangat suka kalau kita mengelus pipi, bawah dagu, dan dahinya.
Karena di bagian itulah kelenjar harum berada.
Saat kucing menyentuhkan bagian-bagian itu pada benda termasuk manusia, itu artinya kucing sedang menyebarkan aroma mereka.
Ini merupakan cara kucing menandai wilayahnya.
Artinya benda dan manusia yang sudah memiliki aroma kucing itu merupakan miliknya dan bukan milik kucing atau hewan lain.
O iya, kucing juga bisa menjadi lebih tenang saat kita mengelus bagian tubuh favorit mereka itu.
BACA JUGA: Alasan Kucing Suka Dielus Kepalanya
Bagian yang Tidak Disukai
Sedangkan bagian tubuh yang tidak disukai kucing untuk kita elus adalah ekor dan perut.
Kucing biasanya akan merasa terganggu kalau kita mengelus ataupun menggenggam ekornya.
Apalagi kalau kita mengelus kucing di bagian perutnya, hati-hati, ya.
Itu karena kucing menganggap elusan di perut itu sebagai serangan musuh.
Maka itu, kucing pasti akan reflesk meraih tangan kita yang berada di perutnya dan menggigitnya.
Namun, bukan berarti kucing merupakan hewan yang jahat, teman-teman.
Sama seperti manusia, kucing juga memiliki insting untuk mempertahankan hidupnya dari musuh.
Karena itulah, kita harus memahami hal-hal yang menjadi kesukaan kucing peliharaan kita.
BACA JUGA: Sering Mengajak Kucing Peliharaan Tidur di Kasur? Hati-Hati, Ini Bahayanya untuk Tubuh!
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR